Liputan6.com, Jakarta - Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pada minggu pertama Febuari 2019 terjadi inflasi 0,07 persen secara month to month (mtm). Sementara, secara year on year (yoy) tercatat 2,72 persen.
"Mengenai inflasi berdasarlan survei pemantauan harga minggu pertama Febuari kami perkirakan pada bulan Febuari ini inflasi adalah 0,07 persen (mtm). Kalau yoy 2,72 persen," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat ditemui di Kompleks Masjid BI, Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Angka tersebut menunjukkan bahwa inflasi semakin terjaga rendah dan stabil hingga bulan kedua ini. Sehingga inflasi pada akhir tahun 2019 diproyeksikan masih akan berada tengah-tengah di bawah kisaran 3,5 persen.
Advertisement
Baca Juga
"Ini sekaligus mengkonfirmasi perkiraan kami bahwa inflasi akhir tahun akan lebih rendah dari tiik tengah sasaran inflasi yaitu 3,5 persen." kata Perry.
Perry mengatakan, dengan perkembangan ini maka BI bersama dengan pemerintah akan selalu berkoodinasi untuk mengendalikan inflasi.
"Jadi pertama secara keseluruhan mengkonfirmasi inflasi tetap rendah terkendali. Kita akan selau berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah inflasi kita di tahun ini ada kemungkinan di bawah titik tengah berarti di bawah 3,5 persen," jelasnya.
Adapun faktor penyumbang terjadinya inflasi pada minggu pertama Febuari 2019 ini terjadi dari berbagai komoditas. "Semua pemyumbang inflasi berbagai harga itu terkendali," pungkasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BPS: Inflasi Januari 2019 Sebesar 0,32 Persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto melaporkan inflasi pada Januari 2019 sebesar 0,32 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender mencapai 0,32 persen dan inflasi tahun ke tahun atau year on year sebesar 2,82 persen.
"Pada Januari 2019 inflasi 0,32 persen. Dengan angka ini berarti tingkat inflasi tahun kalender 0,32 persen. Tahun ke tahun 2,82 persen," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
BACA JUGA
Suhariyanto mengatakan, inflasi tersebut masih dalam range target pemerintah. Dia juga mengatakan, capaian tersebut merupakan salah satu pencapaian yang bagus di awal tahun.
"Sebuah capaian yang bagus diawal tahun. Capaian 0,32 persen, penyebab utamanya harga ikan dan beberapa sayuran," jelasnya.
Suhariyanto melanjutkan, dari 82 kota IHK yang dilakukan pemantauan pada Januari 2019, sebanyak 73 kota mengalami inflasi. Sedangkan 9 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,23 persen, sedangkan terendah yaitu Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. Sementara untuk deflasi tertinggi dialami Tual sebesar -0,87 persen dan deflasi terendah di Merauke sebesar -0,01 persen.
Advertisement