Sukses

Dibayangi Aksi Ambil Untung, IHSG Rawan Terkoreksi

Performa IHSG diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan saham di awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan saham di awal pekan ini. Sentimen eksternal hingga internal diyakini akan mempengaruhi pola gerak IHSG pada hari ini.

Dari faktor eksternal, laju IHSG akan didominasi oleh perkembangan pembahasan perang dagang antara dua negara adidaya yaitu Amerika Serikat (AS)-China. Sedangkan sisi internal, hasil rilis laporan keuangan emiten kuartal IV 2018 akan mewarnai pergerakan indeks.

"Pergerakan dalam satu pekan kedepan yakni Senin-Jumat masih terdapat potensi profit taking (melemah) dalam perjalanannya. Namun tetap punya potensi menutup akhir Jumat depan dengan penguatan terbatas," ungkap Managing Director Jagartha Advisors FX Iwan saat dihubungi Liputan6.com, Senin (11/2/2019).

Dengan masih dibayangi aksi profit taking domestik, menurutnya, IHSG kemungkinan terkoreksi dengan bergerak pada level 6,425-6,650.

"Itu karena melihat kenaikan indeks yang sudah mencapai +5.28 persen year-to-date (YTD)," imbuhnya.

Melanjutkan, Kepala Riset Narada Kapital Kiswoyo Adi Joe menjelaskan, IHSG secara teknikal akan melaju melemah pada level support 6.450 dan resistance di 6.700.

Sementara itu, untuk saham rekomendasi hari ini, kata Iwan, anjuran saham yang dapat dijadikan pilihan adalah saham-saham dengan kapitalisasi besar yang menjadi incaran investor asing saat kembali ke pasar domestik.

Itu antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan menurut Kiswoyo saham cuan ialah saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Video Terkini