Liputan6.com, New York - Jika Anda membayangkan menjadi CEO harus selalu berpakaian rapih dan berangkat ke kantor setiap pagi, maka itu tidak akan Anda temukan pada Christian Mairoll. Sebagai CEO, ia justru menjalankan perusahaannya sambil beternak.
Melansir laman Business Insider, Mairoll merupakan CEO Emsisoft, sebuah perusahaan tanpa kantor, di mana setiap karyawan bekerja secara `remote`. Mairoll kini tinggal di sebuah peternakan di Selandia Baru, di mana ia justru memimpin sejumlah karyawan yang bertempat di Amerika Serikat dan Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengelola karyawan di AS dan Eropa di pagi hari, sementara di sore hari ia mengatur para karyawan di Asia. Di waktu siang, pekerjaannya tak terlalu banyak, sehingga ia memanfaatkannya untuk kegiatan di luar perusahaan.
Di siang hari, ia memeriksa dan memberi makan hewan-hewan ternaknya seperti domba dan ayam. Tak hanya itu, ia juga berkebun dengan sang istri di sela waktu kerjanya. Hebatnya, ia bahkan pernah bekerja sambil berlibur di pantai.
Meski berasal dari Austria, Mairoll membeli sebuah lahan di pedesaan di Selandia Baru untuk mencari gaya hidup yang lebih santai.
"Lebih sederhana tinggal di Selandia Baru. Kami bangun pagi hari, tak perlu menghadapi kemacetan, menikmati kondisi bertetangga yang berjauhan, menanam buah dan sayur sendiri di sekitar rumah, Anda bisa melihatnya sendiri," papar Mairoll.
Dia mampu melakukan itu semua lantaran perusahaannya tidak memiliki kantor sama sekali. Seluruh karyawannya bisa bekerja dari mana saja seperti di rumah, kafe, atau dari peternakan seperti yang dilakukan Mairoll.
Ingin Jadi Pebisnis Sukses? Simak Tips dari CEO Tokopedia
Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya menjadi salah satu pembicara dalam DBS Asian Insight Conference yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis ini. Dalam kesempatan itu, William membagikan tips untuk anak muda agar mampu meraih mimpi.
William mengatakan, dalam mencapai mimpi dibutuhkan pola pikir atau mindset yang mau terus berjuang. Hal ini menurutnya, tidak hanya diperoleh sejak lahir namun dapat dibangun dan dimulai.
"Fix mindset percaya kecerdasan itu dari lahir, growth mindset percaya kecerdasan bisa di bangun," ujar William Kamis (31/1/2019).
William melanjutkan, setiap anak muda harus membuat target apa yang akan dicapai dalam perjalanan kariernya. Selain itu, harus ada keinginan untuk mencapai target yang lebih tinggi dari pencapaian yang telah dilakukan.
"Latihan keras berusaha mengalahkan diri sendiri dan mengalahkan rekor diri sendiri. Terobsesi pada diri sendiri, hari ini harus lebih baik dari kemarin," katanya.
Pria kelahiran Pematang Siantar tersebut menambahkan, perjalanan mencapai impian tak selalu mulus. Kegagalan pasti akan mengiringi, namun yang harus dilakukan adalah menjadikan kegagalan sebagai modal mencapai keberhasilan.
"Kegagalan itu bukan ujung perjalanan. Tapi kegagalan itu modal, kami tahu bahwa ada gang buntu tapi semua ada jalan. Jadi growth mindset adalah hal penting untuk kami bangun bersama," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement