Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) kembali menggelar kampanye keselamatan penerbangan bertajuk "Safety Excellence For World Class Company" di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/2/2019).
Yang berbeda, Ramp Safety Campaign (RSC) dan Terminal Safety Campaign (TSC) digabung dan dibuka bersamaan dengan apel bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2019.
Kampanye tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan pelayanan bandara, baik dari sisi udara dan darat, untuk kenyamanan bagi pengguna jasa di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Advertisement
Baca Juga
"Kami ingin kampanye ini menjadi perhatian utama dan budaya, yang sekaligus dapat menjamin keselamatan dan kesehatan bagi karyawan PT Angkasa Pura II (Persero), mitra kerja, mitra usaha dan penggguna jasa Bandara Soekarno-Hatta," terang Muhammad Awaluddin, President Director Angkasa Pura II.
Bagi Angkasa Pura II sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri jasa bandara, keselamatan penerbangan merupakan perhatian yang utama. Peningkatan jumlah pergerakan pesawat udara maupun pergerakan penumpang serta bertambahnya bandara yang dikelola Angkasa Pura II, menjadi tantangan dalam pengelolaan keselamatan penerbangan.
Berdasarkan data, pada tahun 2018 pergerakan pesawat udara telah mencapai lebih dari 850 ribu pergerakan. Sedangkan untuk jumlah penumpang lebih dari 100 juta pergerakan.
Seiring dengan peningkatan jumlah pengguna jasa bandara, pasti akan diikuti dengan peningkatan potensi risiko keselamatan. Sehingga sistem manajemen keselamatan harus diimplementasikan secara konsisten.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kepedulian Masyarakat
Angkasa Pura II berkomitmen untuk pencapaian visi dan misi perusahaan melalui penerapan sistem manajemen keselamatan (safety management sytem) dengan prinsip safety first, serta kaidah K3 dalam penerapan pelaksanaan pekerjaan.
"Kaidah K3 wajib diterapkan baik di sisi udara maupun di sisi darat di seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa pura II (Persero) untuk mencapai safety excellence," ujarnya.
Perseroan juga mencatat pentingnya pelaporan keselamatan melalui online safety reporting system (OSRS), sehingga potensi bahaya yang muncul dapat terdeteksi lebih awal untuk mencegah dan menekan terjadinya insiden.
Sementara itu, Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan menambahkan, kepedulian masyarakat sekitar pun sangat penting terhadap suatu proses kegiatan penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Seperti kita ketahui, kami selalu mengkampanyekan kepada masyarakat sekitar bandara akan adanya potensi atau pemicu gangguan penerbangan, seperti layang-layang, laser, burung, drone, balon udara, serta frekuensi radio ilegal," kata Wakan.
Advertisement