Liputan6.com, Jakarta - PT Pelindo III (Persero) atau Pelindo III menargetkan kenaikan arus peti kemas menjadi 5,7 juta TEUs atau meningkat sebesar tujuh persen jika dibandingkan dengan arus peti kemas tahun 2018 yang sebesar 5,3 juta TEUs.Â
Sekretaris Perusahaan Pelindo III, Faruq Hidayat menyebut, kenaikan tersebut salah satunya akan dipicu oleh peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah seiring dengan selesainya pekerjaan pendalaman kolam pelabuhan dari sebelumnya minus 8 meter LWS (low water spring/rata-rata permukaan air laut) menjadi minus 12 meter LWS.Â
Selain itu juga terjadi peningkatan arus peti kemas transhipment domestik yang dipicu oleh tarif khusus 65 persen dari tarif normal.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu juga peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Bagendang Sampit, dan Pelabuhan Bumiharjo.
"Di wilayah timur kami juga optimis meningkat seperti di Kupang. Karena ada pembangunan industri mangan di wilayah tersebut, serta di Waingapu yang juga ada pembangunan industri gula," kata Faruq dalam keterangan tertulis, Kamis (14/2/2019).
Untuk curah kering ditargetkan mencapai 72 juta ton atau meningkat tipis sekitar 1 persen dari 2018 yang berkisar 71 juta ton.
Selanjutnya
Sedangkan untuk curah cair ditargetkan sebesar 3,1 juta meter kubik atau meningkat 6 persen dari 2018 yang berkisar 2,9 juta meter kubik.
Kemudian untuk arus penumpang kapal laut ditargetkan mencapai tiga juta orang atau meningkat 5 persen dari 2018 yang berkisar 2,9 juta orang.
Arus hewan juga ditargetkan 122 ribu ekor atau tumbuh tipis 1 persen dibanding tahun 2018 yang sebesar 120 ribu ekor hewan.Â
Arus kunjungan kapal juga ditargetkan meningkat dari sekitar 66 ribu unit atau setara 264 juta gros ton di tahun 2018 menjadi 69 ribu unit atau setara 276 juta gros ton di tahun 2019, atau tumbuh sekitar 4-5 persen.
"Target peningkatan yang di segala segmen bisnis operasional pelabuhan Pelindo III tersebut membuat proyeksi target pendapatan usaha juga meningkat. Pendapatan usaha tahun 2018 sekitar Rp 10 triliun dan ditargetkan meningkat 11 persen di tahun 2019 atau sekitar Rp 11,2 triliun," pungkas Faruq Hidayat.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement