Sukses

Daftar Proyek Strategis Nasional yang Digarap Waskita Karya

Waskita Karya sedang membangun Terminal baru Bandara Minangkabau Padang, Sumatera Barat.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus memberikan kontribusi positif untuk di sektor infrastruktur. Langkah tersebut diwujudkan melalui pembangunan di berbagai sektor antara lain bandar udara, bendungan, jalan tol, jalur perkeretaapian, dan kelistrikan.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiarti menyebutkan, pada sektor bandar udara, Waskita telah menyelesaikan pembangunan beberapa bandara antara lain Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sarana dan Gedung Bandara Kertajati Jawa Barat, Terminal dan Sarana Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, serta Runway, Apron, dan Taxiway Bandara APT Pranoto Samarinda Kalimantan Timur.

Selain itu Waskita saat ini juga sedang membangun Terminal baru Bandara Minangkabau Padang, Sumatera Barat.

"Manfaat pembangunan bandara tersebut antara lain adalah peningkatan jumlah pergerakan pesawat per hari dari sebelumnya 122 pergerakan menjadi 128 pergerakan, peningkatan jumlah penumpang per hari dari sebelumnya 13.333 orang menjadi 14.474 orang, dan peningkatan pergerakan kargo per hari dari sebelumnya 66 ton menjadi 70 ton," sebut Shastia kepada wartawan, Kamis (14/2/2019).

Pada sektor bendungan, Waskita Karya telah menyelesaikan pembangunan bendungan Bendungan Raknamo Nusa Tenggara Barat dan sedang membangun beberapa bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia antara lain Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Bendungan Way Sekampung Lampung dana Bendungan Rukoh Nanggroe Aceh Darussalam.

Selain itu juga Bendungan Leuwikeris Jawa Barat, Bendungan Karian Banten, Bendungan Tiga Dihaji Sumatera Selatan, Bendungan Jlantah Jawa Tengah, Bendungan Bener Jawa Timur, Bendungan Temef Jawa Timur, Bendungan Gondang Jawa Timur, Bendungan Margatiga Lampung.

"Manfaat pembangunan bendungan tersebut antara lain sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air, sumber irigasi, sumber air bersih bagi masyarakat, dan pengendali banjir," tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Jalan Tol

Pada sektor jalan tol, Waskita turut berkontribusi dalam pembangunan beberapa jalan tol dengan total panjang +1.300 Km yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Jalan tol yang dibangun oleh Waskita tersebut antara lain Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (16 km), Cimanggis - Cibitung (26 km), Cilincing - Cibitung (35 km), Cinere - Serpong (10 km), Depok - Antasari (28 km), Ciawi - Sukabumi (54 km), Cileunyi - Sumedang - Dawuan (54 km), Jakarta - Cikampek II Elevated (38 km), dan Kunciran - Parigi (7 km), Kanci - Pejagan (35 km), Pejagan - Pemalang (57 km) dan Pemalang - Batang (39 km).

Ada juga Batang - Semarang (75 km), Solo - Ngawi (108 km), Ngawi - Kertosono (90 km), Pasuruan - Probolinggo (31 km), Krian - Legundi - Bunder (38 km), dan Salatiga - Kartasura (31 km), Kayu Agung - Palembang - Betung (112 km), Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi (62 km), Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat (143 km), Bakauheni - Terbanggi Besar (41 km), Terbanggi Besar - Pematang Panggang (100 km), Pematang Panggang - Kayu Agung (85 km), Balikpapan - Samarinda (7 km), dan Manado - Bitung (7 km).

Dari keseluruhan jalan tol tersebut, total 468 Km telah beroperasi antara lain Bekasi - Cawang - Kampung Melayu seksi 1B dan 1C, Ciawi - Sukabumi seksi 1, Kanci - Pejagan, Pejagan - Pemalang, Pemalang - Batang, Batang - Semarang, Solo - Ngawi, Ngawi - Kertosono, Salatiga - Kartasura, Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi seksi 1.

Manfaat dari pembangunan Jalan Tol Trans Jawa (Jakarta - Surabaya) yaitu dapat memangkas waktu tempuh dari 20 jam menjadi 12 - 15 jam. Sedangkan manfaat Jalan Tol Trans Sumatera (Bakauheni - Palembang) yaitu dapat memangkas waktu tempuh dari 12 jam menjadi sekitar 6 jam.

"Waktu tempuh yang lebih singkat tersebut dapat menurunkan biaya pengiriman logistik khususnya biaya bahan bakar dan menjaga kualitas komoditas yang dikirim," jelas Shastia.

 

3 dari 3 halaman

Kereta Api

Pada sektor jalur perkeretaapian, Waskita telah menyelesaikan pembangunan sarana dan prasarana kereta api antara lain Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan dan Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.

Sebagai informasi, proyek LRT Sumatera Selatan merupakan satu-satunya penugasan dari pemerintah melalui Perpres no. 55 tahun 2016 perubahan dari Perpres no. 116 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan di Provinsi Sumatera Selatan. LRT Sumatera Selatan membentang sepanjang 23,4 Km melewati 13 stasiun antara lain Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Stasiun Asrama Haji, Stasiun Punti Kayu, Stasiun RSUD Palembang, Stasiun Garuda Dempo, Stasiun Demang, Stasiun Bumi Sriwijaya, Stasiun Dinas Perhubungan, Stasiun Cinde, Stasiun Ampera, Stasiun Polrestabes, Stasiun Jakabaring Sport City, dan Stasiun DJKA. Proyek milik Kementerian Perhubungan yang dibangun dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 ini dikerjakan oleh Waskita dengan nilai kontrak Rp 10,9 triliun.

Sedangkan Proyek Kereta Bandara Soekarno Hatta diperoleh tahun 2015 dengan nilai kontrak Rp924,3 miliar dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tanggal 2 Januari 2018. Pekerjaan Waskita mencakup pekerjaan lintasan double track dari Manggarai sampai Bandara Soekarno Hatta sepanjang 36 Km serta pekerjaan gedung Stasiun BNI City, Stasiun Duri, Stasiun Batuceper, dan Stasiun Bandara Soekarno Hatta. Selain itu Waskita juga mengerjakan lima jembatan masing-masing di lokasi Jembatan Daan Mogot Jakarta Barat, Jembatan Union Jakarta Barat, Jembatan Pembangunan Tangerang, Jembatan Garuda Tangerang, dan Jembatan AP2 Tangerang.

Pada sektor kelistrikan, Waskita sedang membangun Transmisi Listrik 500 kV Sumatera yang membentang sejauh 395 km dari New Aur Duri ke Perawang. Proyek ini mulai dikerjakan pada tahun 2015 dan ditargetkan selesai pada tahun 2019 dengan nilai kontrak sebesar Rp 6,1 triliun. Pembangunan proyek ini dilakukan untuk mendukung program pemerataan elektrifikasi di Pulau Sumatera.