Liputan6.com, Jakarta - Direktur Keuangan PT Taspen (Persero) Helmi Imam Satriyono mengatakan, Taspen berkomitmen untuk meningkatkan kinerja di 2019. Perseroan menargetkan perolehan laba sebesar Rp 325 miliar di tahun ini. Jumlah ini meningkat 19,2 persen dari realisasi 2018 yang tercatat Rp 271,55 miliar.
"Laba tetap ada kenaikan, tapi kami lebih berhati-hati menghadapi tahun pemilu ini. Sementara untuk lima tahun ke depan, kami berharap bisa meraih laba hingga Rp 1 triliun," kata dia, di Kantor PT Taspen, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Untuk mencapai target tersebut, Taspen telah menyiapkan sejumlah strategi, seperti memperkaya dan menyediakan produk yang menarik.
Advertisement
Selain itu, Taspen pun akan mempersiapkan manajemen risiko yang lebih kuat serta memperbesar bisnis serta kontribusi dari anak perusahaan. Sebagai informasi, anak perusahaan Taspen antara lain, Taspen Properti Indonesia, Taspen Life dan Bank Mandiri Taspen.
Salah satu upaya Taspen untuk memperkuat bisnis anak usaha misalnya dengan menambah kepemilikan sebesar 40 persen atas Bank Mantap milik Bank Mandiri.
Sebelumnya Taspen telah melakukan pembelian 8,39 persen saham Bank Mantap. Dengan tambahan pembelian 40 persen tersebut, maka kepemilikan PT Taspen menjadi sebesar 48,41 persen.
Helmi menyampaikan bahwa anak perusahaan telah secara konsistem memberikan kontribusi bagi Taspen selama empat tahun terakhir. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan nilai aset dan laba bersih setiap tahunnya.
Di tahun 2018, anak usaha Taspen telah memberikan kontrubusi pendapatan besar 4,5 persen dan laba 34 persen di tahun 2018.
"Mulai tahun ini, kontribusi anak usaha sudah mulai terasa. Tapi kami harapkan kedepan bisa berkontribusi lagi," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Taspen Target Dapat 338 Ribu Peserta Baru dari PPPK
Taspen menargetkan tambahan sebanyak 338 ribu peserta baru di 2019. Jumlah ini berasal dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang direkrut pemerintah pada tahun ini.
"Di 2019 ada rekrutmen PPPK dari pemerintah, kami menarget peserta baru dari P3K sebanyak 338,39 ribu," kata Direktur Perencanaan, Kepatuhan, dan Aktuaria Taspen, Dodi Susanto.
Dia mengatakan hingga akhir tahun 2018, total peserta Taspen mencapai 6,6 juta orang. Jumlah ini terdiri 4 juta peserta dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif dan 2,62 juta peserta dari pensiunan.
Menurut Dodi, nantinya premi dari P3K dipukul rata sebesar 0,96 persen dari Upah Minimal Regional (UMR) setempat, sama seperti premi yang dikenakan untuk PNS.
"Penghasilan P3K ini memang bervariasi, tapi yang paling adil preminya adalah sebesar 0,96 persen dari UMR," paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Taspen, Iqbal Latanro, menjelaskan bahwa P3K akan terdaftar sebagai peserta program Tunjangan Hari Tua (THT).
"Mereka ikut THT, jadi uang akan cair saat kontrak habis. Tapi mereka yang kontrak habis tidak ada uang pensiun," tutup Iqbal.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement