Sukses

Harga Emas Naik Terangkat Data Ekonomi dan Dolar AS

Harga emas telah meningkat lebih dari 12 persen sejak menyentuh posisi terendah lebih dari 1-1/2 tahun pada pertengahan Agustus.

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat pada hari ini dipicu melemahnya Dolar Amerika Serikat (AS) seiring pelemahan data ekonomi Amerika Serikat (AS). Hal ini juga didukung harapan Federal Reserve akan tetap pada sikap dovish terkait kebijakan moneternya.

Melansir laman Reuters, Jumat (15/2/2019), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.312,17 per ons. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,1 persen ke posisi USD 1.313,9 per ons.

Indeks dolar jatuh ke level terendah sesi, terbebani serangkaian data AS yang mengecewakan. Tercatat penjualan ritel mengalami penurunan terbesar dalam sembilan tahun pada bulan Desember dan klaim pengangguran mingguan mencatat kenaikan.

Dolar tergelincir setelah data, yang menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi, membantu emas batangan melepaskan hambatan terbatas dari awal sesi dan menjadi positif.

Data sedikit lebih lemah. "Banyak orang berpikir bahwa The Fed memberi lebih banyak amunisi untuk tidak menaikkan suku bunga sehingga bullish untuk emas," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang Global Investors AS.

"Kami melihat banyak pedagang masuk pada level ini untuk mengantisipasi kenaikan harga selanjutnya," tambah dia

Harga emas telah meningkat lebih dari 12 persen sejak menyentuh posisi terendah lebih dari 1-1/2 tahun pada pertengahan Agustus. Sebagian besar disebabkan ekspektasi kenaikan suku bunga.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga dan membebani dolar.

 

2 dari 2 halaman

Harga Logam Lain

Sementara itu, investor terus mengawasi berita seputar sengketa perdagangan AS-China di tengah optimisme. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa pembicaraan “berjalan sangat baik”.

Investor juga mencermati kebuntuan di Washington mengenai pendanaan untuk pembangunan dinding perbatasan dengan Meksiko, dengan Kongres AS berusaha untuk menghindari penutupan sebagian pemerintah.

"Kami tidak akan memiliki pergerakan besar dalam emas sampai kami menemukan apa yang terjadi dengan potensi penutupan di AS dan juga pertemuan dengan China," kata Afshin Nabavi, Wakil Presiden Senior MKS SA.

Adapun harga Palladium naik 1 persen menjadi USD 1.409 per ons. Platinum turun 0,1 persen menjadi USD 783 per ons, sementara perak tidak berubah pada USD 15,56 per ons.