Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk mengungkapkan bahwa pembangunan LRT Jabodebek telah menggunakan teknologi terbaik dengan biaya yang seefisien mungkin. Hasilnya, jika dibandingkan LRT beberapa negara tetangga, nilai investasi LRT Jabodebek justru paling murah tanpa mengurangi kehandalannya.
Direktur Operasional II Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengungkapkan, salah satu bukti efisiensi proyek LRT Jabodebek adalah dalam hal model konstruksi.
"Apa yang sudah kita kerjakan ini sudah seefisien mungkin, jadi sudah yang terbaik. Bahkan jika dibandingkan beberapa negara lain, kita tidak paling mahal," tegas Pundjung di Hotel Grandhika, Jumat (15/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, LRT Jabodebek dibangun dengan total biaya Rp 20,752 triliun atau sebesar Rp 467,08 miliar per km untuk fase satu.
Biaya untuk pembangunan sepanjang 44,3 km tersebut meliputi lingkup pekerjaan jalur, pekerjaan stasiun, depo dan operation control center hingga pekerjaan fasilitas operasi dan trackwork.
Jika dibadingkan berbagai negara, seperti di Kanada, total biaya pembangunan LRT Calgary, dengan tipe at grade, sepanjang 20 km sebesar Rp 43,940 triliun.
Selanjutnya di Uni Emirat Arab, total biaya pembangunan LRT Dubai sepanjang 76 km dengan tipe at grade dan elevated, sebesar Rp 78 triliun.
Asia
Kemudian di Filipina, total biaya pembangunan LRT Manila Line 7 sepanjang 23 km dengan tipe elevated, sebesar Rp 20,790 triliun.
Di Malaysia, total pembangunan LRT Kelana Jaya sepanjang 34,7 km, dengan tipe elevated dan at grade, sebesar Rp 28,350 triliun.
Sedangkan di Pakistan, total biaya pembangunan LRT Lahore sepanjang 27,1 km dengan tipe elevated, sebesar Rp21,600 triliun.
Advertisement