Liputan6.com, Jakarta - Harga daging ayam di pasar Pondok Gede, Bekasi, mengalami kenaikan tipis yaitu sebesar Rp 2.000 hingga Rp 3.000 ribu per ekor. Sedangkan harga telur ayam terpantau masih stabil.
Saat ini harga daging ayam mencapai Rp 50 ribu per ekornya untuk ayam berukuran besar, sedangkan daging ayam yang berukuran sedang yaitu Rp 30 ribu per ekor. Sebelumnya, harga daging ayam yang berukuran besar yaitu Rp 48 ribu per ekor dan ukuran sedangnya Rp 27 ribu per kg.
Hal yang sama juga terjadi pada harga ayam hidup. Saat ini harga satu ekor ayam yang berukuran sedang yaitu Rp 23 ribu yang sebelumnya Rp 21 ribu. Sedangkan untuk ayam yang berukuran besar mengalami kenaikan sebesar Rp 2 ribu per ekor yaitu menjadi Rp 21 ribu per ekor.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah 2 atau 3 hari ini lah harganya naik," ujar Pak Tardi kepada Liputan6.com di Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jumat (15/2/2019).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pedagang daging ayam lainnya, seperti pada gerai ayam Ibu Hj. Mus.
Saat ini harga daging ayam di gerainya mencapai Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu per ekornya. Sedangkan yang berukuran sedang Rp 35 ribu per ekor.
"Kenaikan harga ayam hidup sudah termasuk kedalam kenaikan harga daging ayam potongnya," ujar ibu Mus kepada Liputan6.com
Ibu Mus pun menambahkan jika kenaikan atau penurunan harga biasanya dari Senin hingga Jumat, dan pada akhir pekan harga daging ayam cenderung stabil. Selain itu, ia pun mengaku bahwa saat ini penjualannya sedang lesu tidak seramai biasanya.Â
Meskipun harga daging ayam naik, hal ini tidak mempengaruhi harga telur.
"Harga telur masih stabil, sekarang Rp 25 ribu per kilogram (kg)," ujar Pak Ipin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Daging Ayam dan Sapi Stabil di Awal Februari
Harga penjualan daging ayam dan sapi kurang mendapat gairah di awal Tahun Babi. Pedagang menyebut aktivitas ekonomi masih standar alias sama dengan hari-hari biasa.
"Omzet biasa saja. Ayam enggak ada naik, enggak berubah. Penjualan standar hari biasa. Harganya juga enggak ada kenaikan," jelas Acong (37) kepada Liputan6.com, Jumat (8/2/2019) di Pasar Grogol, Jakarta Barat.
Acong menjelaskan, dada seharga Rp 50 ribu per kilogram (kg), , paha Rp 45 ribu per kg. Untuk bagian kepala per kilonya dijual Rp 10 ribu,.lalu ceker dan kulit dibanderol Rp 15 ribu dan Rp 20 ribu per kilo.
Sementara itu, ayam kampung per ekornya dijual seharga Rp 65 sampai 90 ribu per ekor.
Wawan (38) memastikan hal serupa. Harga daging ayam masih stabil, baik itu sesudah atau sebelum Imlek. Daging ayam yang ia jual seharga Rp 28 ribu.per kg (kecil), Rp 30 ribu per kg (sedang), dan Rp 42 ribu (besar).
"Imlek tetap biasa saja, stabil. Enggak naik, enggak turun. Yang ramai saya lihat kayaknya ayam kampung," ungkapnya.
Tak jauh berbeda, penjual daging sapi melaporkan omzet mereka cenderung turun. Daya beli masyarakat dianggap sebagai penyebabnya. Harga pun masih sama, yaitu Rp 120 ribu per kg
"Ada penurunan 5 persen," ujar Iponk (38). "Pas tanggal lama penurunan pas hari H. Sebelumnya agak lumayan, ini ada penurunan."
Di tempatnya iga dijual Rp 70 ribu per kg, ati kisaran Rp 60 ribu per kg, dan untuk bakso Rp 90 ribu.
Pedagang yang lebih muda, Endi (27), menegaskan tiadanya kenaikkan harga maupun penjualan daging seputar imlek. "Enggak ada kenaikkan apalagi turun, enggak ada. Normal aja. Penjualan sepi," ujarnya.
Pedagang daging babi terpantau libur setelah Imlek. Mereka diperkirakan kembali aktif berdagang lada Senin mendatang. Untuk harganya daging babi mengalami kenaikkan.
Iwan Effendy (63) menjual daging babi seharga Rp 100 ribu per kg dan samcan Rp 140 ribu. Namun, ia menyebut harga daging babi mulai kembali turun.
"Harga normal lagi, Rp 85 ribu per kg," ia menegaskan.
Advertisement