Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengunjung Gunung Steel Group dalam rangka prosesi peletakan batu pertama gedung sekolah vokasi industri di Cikarang, Jawa Barat.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang dapat beradaptasi dengan perkembangan industri 4.0.
Baca Juga
Dia menuturkan, program sekolah vokasi industri merupakan senjata ampuh pemerintah dalam mendorong terciptanya angkatan kerja yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Advertisement
"Industri logam memiliki peran besar dalam pembangunan negara. Momentum pertumbuhan sektor industri logam harus ditingkatkan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi investor. Hal ini perlu didukung dengan adanya SDM yang kompeten." ujarnya di Cikarang, Jumat (15/2/2019).
Menteri Airlangga menambahkan, program ini harus dilakukan mengingat sumber daya manusia (SDM) merupakan ujung tombak dan kekuatan Indonesia dalam memasuki era 4.0, terutama dengan adanya bonus demografi hingga 2036, yang membuat angkatan kerja mau tak mau harus bersaing lebih ketat lagi.
Sekolah vokasi industri disiapkan berdasarkan hasil kerjasama pemerintah dengan sejumlah industri, seperti Gunung Steel Group (GSG), salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia. Dia juga mengucapkan apresiasi terhadap GSG yang turut mendukung program sekolah vokasi industri.
"Dalam kesempatan ini saya mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada GSG karena telah mendukung program ini. Semoga peletakan batu ini bisa mempercepat pengembangan SDM," pungkasnya.
Pemerintah Rampungkan Peta Jalan Pendidikan Vokasi 2020-2024
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi mengenai pengembangan pendidikan vokasi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro. Rapat ini merampungkan peta jalan atau roadmap pendidikan vokasi 2020-2024.
Menteri Bambang mengatakan, penyelesaian peta jalan vokasi ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo. Sehingga ke depan pengembangan vokasi lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
"Ini waktu itu Presiden menugaskan Menko dan saya untuk menyiapkan roadmap pengembangan SDM khuhusnya vokasi untuk tahun 2020-2024 RPJMN lah pada intinya. Jadi kita koordinasi, roadmapnya sudah kita selesaikan dan kita mau lapor presiden," jelasnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Menteri Bambang mengatakan, ada tiga poin penting yang telah disusun dalam peta jalan tersebut. Pertama terkait sinkronisasi pendidikan dan pelatihan, kedua upaya untuk mencegah ketidakcocokan antara kebutuhan dunia kerja dan sektor pendidikan.
"Kedua tadi, bagaimana mencegah missmacth antara kebutuhan dunia kerja dan sektor pendidikan. Kemudian, ketiga bagaimana mendorong kurikulum yang lebih memperbanyak unsur magang," jelasnya.
Dalam roadmap itu juga ditegaskan, pelatihan pemagangan peserta didik nantinya bisa dilakukan di luar negeri. Selain itu, para pengajar juga nantinya akan diperkuat dari segi pelatihan.
"Kebetulan dianggaran 2019 juga sudah ada pemikiran magang keluar negeri. Jadi tidak cuma di Indonesia tapi ke luar negeri. Jadi itu tiga unsur utama yang penting. Satu lagi, penguatan di gurunya di pelatihan gurunya," tandasnya.
Reporter: Anggun P Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement