Sukses

AP I Yakin New Yogyakarta International Airport Beroperasi April 2019

Khusus untuk penerbangan internasional, pembangunan New Yogyakarta International Airport sudah hampir 70 persen.

Liputan6.com, Jakarta - New Yogyakarta International Airport Bakal Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) ditargetkan beroperasi pada April 2019 ini.

Senior Manager Corporate Communication PT Angkasa Pura I (Persero) Awaluddin mengatakan bahwa hingga saat ini kemajuan pembangunan bandara tersebut secara mencapai 37 persen. Sedangkan khusus untuk penerbangan internasional, pembangunannya sudah hampir 70 persen. 

"Untuk international operation mencapai 69,7 persen.Itu yang akan dioperasionalkan pada April 2019," katanya, Sabtu (16/2/2019).

"Insya Allah kami maksimalkan sisa 1,5 bulan ini," lanjut dia.

Hingga saat ini Angkasa Pura I yakin target operasi New Yogyakarta International Airport pada April 2019 dapat segera opersional. "Tapi tanggal pastinya kita belum," katanya.

Saat ini pihak Angkasa Pura I sudah meneripa permintaan 5 penerbangan dari Bandara New Yogyakarta International Airport dari berbagai maskapai. 

"Singapura dan Malaysia ada maskapai Air Asia, Silk Air dan Malaysia Airlines. Malaysia tiga Singapura ada dua. Akan ditarif April nanti untuk operation," katanya.

Sementara itu Non-Terminal Manager Proyek Bandara NYIA Hendro Susanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengaspalan di runway. Dari 3.250 meter saat ini baru mencapai 1.900 meter.

"Masih persiapan pondasi atasnya dilapisi aspal. Minggu depan aspal akan terus menerus," katanya.

Sementara itu, saat ini untuk bangunan tower masih proses pelaksanaan. Untuk International operation nanti pakai mobile tower. "Pemakaian lokasinya di sisi barat," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menhub: Bandara New Yogyakarta Dirancang Tahan Bencana Seperti Tsunami

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo telah didesain memiliki sistem untuk mengantisipasi bencana seperti tsunami. Ini mengingat letak bandara yang hanya berjarak 400 meter dari bibir pantai selatan Yogyakarta.

"Tsunami adalah suatu hal yang memang sudah kita antisipasi. Oleh karena itu kita telah menunjuk beberapa ahli dari Jepang, ITB, dan UGM di mana kita sudah memperhitungkan dengan skala tsunami yang besar, bandara ini tetap bisa eksis secara struktur. Kita sudah antisipasi dengan menyiapkan mitigasinya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (21/1/2019).

Dia mengungkap, beberapa antisipasi bencana dari sisi struktur maupun operasional. Ini seperti menanam pohon dan membuat bangunan sebagai penahan jika terjadi tsunami.

"Level pertama itu praktis dibuat fleksibel sehingga mitigasi bencana tsunami itu para penumpang. Para pengunjung bisa naik ke atas dengan ketinggian floor to floor-nya 8 meter. Jadi Insya Allah sudah kita mitigasi baik dari struktur, maupun kita mitigasi bagaimana operasionalnya," urai dia.

Dia juga menjelaskan, saat ini pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport  terus dikebut, dan menyebut perkembangan pembangunan lapangan udara secara menyeluruh telah mencapai 30 persen. "Itu kurang lebih 30 persen, tapi kalau untuk yang April (2019) kira-kira sudah 60 persen," sebut dia.