Sukses

Prabowo Tuding Banyak Perusahaan Besar Langgar Lingkungan dan Tak Bayar Pajak

Prabowo menyatakan penegakan hukum akan diterapkan pada perusahaan besar yang selama ini melanggar ketentuan lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta Prabowo Subianto dalam Debat Capres Kedua, pada malam ini menegaskan akan menerapkan hukum yang tegas dalam hal menjaga lingkungan. Karena soal lingkungan ini adalah penentu masa depan anak cucu bangsa.

Dia mencontohkan, penegakan hukum diantaranya akan diterapkan terhadap perusahaan-perusahaan besar yang selama ini melanggar ketentuan soal lingkungan.

"Di banyak tempat selama puluhan tahun, banyak perusahaan besar melanggar lingkungan dengan meninggalkan limbah, tidak mau bayar pajak, tidak mau bersihkan limbah. Saya akan tegakkan hukum untuk mereka," tegas dia.

Tidak hanya itu, dalam menghindari kewajibannya itu, Prabowo mengaku juga masih ada kong kalikong antara perusahaan itu dengan para pejabat yang berwenang.

"Saya akan tegakkan pemerintah yang bersih dan nggak akan ada kongkalikong orang yang memlanggar pencemaran lingkungan," tegasnya.

Untuk mengawal semua ini, Prabowo mengaku akan memisahkan Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kehutanan. Di era sekarang, persoalan lingkungan hidup dan hutan dijadikan satu pengawasan.

2 dari 2 halaman

Prabowo Sebut Membayar Utang Itu Jadi Beban Ekonomi

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengaku memiliki strategi dalam pembangunan infrastruktur, jika terpilih menjadi presiden.

Ditegaskan, pendekatan yang akan dilakukan dan diklaim lebih baik dan efisien, adalah dengan melibatkan masyarakat terkait perencanaan pembangunannya.

"Sangat penting kita harus ikut sertakan masyarakat yang akan terkena dampak pembangunan infrastruktur itu. Bagaimanapun kita harus cadangkan ganti rugi untuk masyarakat yang terkena dampak ini," jelas dia pada Debat Capres Kedua yang berlangsung di Hotal Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Dengan melibatkan masyarakat yang terdampak pembangunan, harapannya mampu menyejahterakan mereka sendiri.

Prabowo juga mengkritisi cara pemerintah sekarang yang banyak membangun infrastruktur dengan cara menambah utang. Baginya, utang ini beresiko terhadap efisiensi infrastruktur yang sudah dibangun.

"Saya lihat banyak kita utang untuk bangun infrastruktur nanti akan berdampak ke efisiensi infrastruktur itu sendiri," tegas dia.

"Bagiamanapun membayar utang itu beban ekonomi kita," pungkasnya.  Â