Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan startup dengan nilai lebih dari USD 1 miliar atau biasa disebut dengan unicorn akan membuat lebih banyak uang keluar dari Indonesia. Apakah memang demikian?
Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, startup unicorn memang mengandalkan modal asing dalam jumlah yang cukup dominan untuk jalankan bisnisnya. Ketika modal asing masuk, kedaulatan data dan produk yang ada di startup menjadi tergadaikan.Â
"Padahal data merupakan privasi sekaligus sumber daya paling penting di era ekonomi digital. Data ini rentan untuk disalahgunakan sehingga profit yang paling besar dinikmati oleh investor asing itu," ujar dia di saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (18/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, lanjut dia, masifnya produk asal negara lain yang masuk ke startup unicorn juga perlu diwaspadai. Sebagai contoh, akusisi saham investor asal China khususnya Alibaba dan Tencent di startup lokal.Â
Menurut Bhima, dari data idEa mengungkapkan 93 persen produk yang dijual melalui e-commerce adalah produk impor.
"Artinya keuntungan e-commerce yang harusnya bisa mendorong UMKM berkembang, keuntungannya justru keluar ke negara asal penyuntik dana itu," ujar dia.
Â
Prabowo: Apa Itu Unicorn?
Sebelumnya, dalam debat kedua capres yang dilaksanakan malam ini, Joko Widodo (Jokowi) mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan kepada Prabowo Subianto.
Pertanyaan yang disampaikan adalah rencana Prabowo apabila memimpin nantinya mengenai strategi dalam peningkatan startup unicorn.Â
Namun usai menanyakan hal itu, nampaknya kurang dipahami oleh Prabowo mengenai maksud Jokowi.
"Unicorn, apa yang dimaksud unicorn?," tanya balik Prabowo. "Apa itu unicorn, yang online-online itu?"
Seperti diketahui, unicorn adalah perusahaan startup yang memiliki valuasi antara USD 1 miliar hingga USD 10 miliar.
Meski tak begitu paham, Prabowo tetap menaggapi pertanyaan Jokowi tersebut.Â
"Hal mendasar dengan ekonomi Indonesia adalah terjadi dispatritas segelintir orang kurang dari 2 persen kuasai ekonomi kita, kalau ada unicorn ini akan mempercepat uang kita lari ke luar negeri," tanggapan Prabowo.
"Kerja mereka lagi pesatnya berkembang, jadi saya akan dukung. Mereka juga alami kesulitan sekarang ada tambahan regulasi. Ini yang mereka ngeluh," tuturnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement