Liputan6.com, Jakarta - Pertamina memastikan telah menurunkan harga avtur per 16 Februari 2018 dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp 7.960 per liter.
Penurunan ini dipastikan tak mempengaruhi kondisi keuangan Pertamina. Menteri BUMN, Rini Soemarno memastikan, penurunan harga avtur ini tak langsung mengganggu bisnis Pertamina itu sendiri. Karena penurunan harga avtur juga dibarengi dengan efisiensi yang dilakukan perusahaan.
"Soal avtur, sekarang sudah diturunkan untuk seluruh Indonesia. Nah untuk jaga profitability saya tekankan efisiensi juga dilakukan," ujar Rini di kantornya, Senin (18/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menambahkan selain efisiensi, harga minyak dunia via Mean of Platts Oil Singapore (MoPS) juga mengalami penurunan.
"Pembeliannya juga turun. Harga itu kan disesuaikan dengan MOP. Jadi ketika pembelian turun ya harga penjualan turun. Itu jadi suatu hal yang biasa saja," tegas Nicke.
Â
Â
Pertamina Sesuaikan Harga Avtur
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga jual avtur yang berlaku pada 16 Februari 2019 mulai jam 00.00 WIB.
Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita menjelaskan, harga baru avtur ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.
Menurut Arya, Pertamina secara rutin melakukan evaluasi dan penyesuaian harga avtur secara periodik, yaitu sebanyak dua kali dalam sebulan.
Untuk periode kali ini (16 Februari 2019), harga avtur mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Sebagai contoh harga avtur (published rate) untuk bandara Soekarno Hatta Cengkareng mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp 7.960 per liter.
Harga ini lebih rendah sekitar 26 persen dibandingkan harga avtur (published rate) di Bandara Changi Singapura yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp 10.769 per liter. Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan rata-rata harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan faktor lainnya.Â
"Pertamina berharap penurunan harga avtur ini juga merupakan bentuk dukungan Pertamina terhadap industri penerbangan nasional, yang diharapkan juga berdampak pada industri lainnya termasuk pariwisata," ujar dia.Â
Arya juga menambahkan, harga jual avtur untuk setiap maskapai ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak yakni antara Pertamina sebagai penyedia dan maskapai penerbangan sebagai konsumen.
Lebih lanjut Arya menegaskan, Pertamina terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat dengan menyediakan bahan bakar pesawat udara di 67 bandara yang tersebar di Indonesia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement