Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Mass Rapit Transit (MRT) fase III rencananya akan dimulai dalam 2 tahun mendatang. Hal tersebut berkaca dari rampungnya pembangunan fase I yang menghubungkan Bundaran HI-Lebak Bulus.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk fase III akan menghubungkan Cikarang-Balaraja sepanjang 78 kilometer (km).
"Tahap III 78 km dari Cikarang ke Balaraja. Titik ya belum. Arahnya sudah tapi titik-titiknya harus kita lakukan," ujar dia di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengungkapkan, pembangunan MRT fase III sudah disinggung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat meninjau MRT fase I yang sudah rampung. Pembahasan akan dilakukan segera.
"Tadi ada pembicaraan untuk melakukan pembangunan di tahap III, tahap IV lebih cepat dan Wakil Presiden mengundang kita untuk rapat rencana rencana ke depan," kata dia.
Jika berjalan mulus, pembangunan MRT fase III akan akan dimulai dalam 2 tahun mendatang. Tentu dengan melihat evaluasi dari fase I yang sudah akan beroperasi pada Maret 2019."Tahap III kalau lihat sekarang dalam waktu proses paling lambat dalam waktu 2 tahun kita bisa mulai," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jajal MRT, Wapres JK Minta Pengguna Transportasi Publik Lebih Disiplin
Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau Moda Raya Terpadu (MRT) dari stasiun Bundaran Hotel Indonesia.
JK pun mengibau kepada masyarakat jika MRT tersebut sudah beroprasi, agar displin. Serta menjaga fasilitas, dan tepat waktu.
BACA JUGA
"Disiplin, bagaimana masyarakat berbudaya disiplin. Jangan coret-coret, tepat waktu datang, dan antre," kata JK usai menijau MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2019).
JK pun menilai tidak perlu pengawasan khusus untuk kedisiplinan para pengguna MRT. Sebab seharusnya kedisiplinan sudah melekat dalam masyarakat.
"Pertama sosialisasi mengajak. Karena kalau disiplin itu tanpa pengawasan. Kalau orang diawasi terus menerus itu tidak disiplin. Karena dia takut diawasi. Disiplin itu ada di dalam," kata JK.
Dia juga menyerahkan sepenuhnya kepada Pemrprov DKI Jakarta terkait tarif tiket MRT. Dia mengatakan tarif tersebut sedang dibahas.
"Tarif ideal tergantung orang, ada yang idealnya tinggi. Ada yang idealnya tergantung pendapatannya. Tapi jalan tengahnya iyalah tentu bagaimana mencapai ini kan sinkron," kata JK.
Dia menjelaskan tarif MRT disesuaikan dengan fasilitas yang didapat. JK menjelaskan kalau ingin cepat dan nyaman harganya pun bisa disesuaikan.
"Jadi ini bisa kecepatan dan kenyamanan bisa dipastikan maka, tarifnya tanya Pak Gubernur dan Menteri Perhubungan," kata JK.
Advertisement