Sukses

Pendapatan Negara Capai Rp 108,1 Triliun per 31 Januari 2019

Sri Mulyani menjelaskan penerimaan negara yang berasal dari perpajakan sebesar Rp 89,8 triliun atau 5 persen dari target yang sebesar Rp 1.786,4 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan negara hingga akhir Januari 2019 mencapai sebesar Rp 108,1 triliun. Realisasi ini setara dengan 5 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yang sebesar Rp 2.164,1 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi ini juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan penerimaan pada Januari 2018 yang sebesar Rp 101,7 triliun atau setara 5,4 persen dari target sebesar Rp 1.893,5 triliun.

"Bila dibandingkan tahun lalu, maka ada kenaikan penerimaan negara sekitar Rp 7 triliun," ujar Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Secara rinci, Sri Mulyani menjelaskan penerimaan negara yang berasal dari perpajakan sebesar Rp 89,8 triliun atau 5 persen dari target yang sebesar Rp 1.786,4 triliun. Terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 86 triliun dan penerimaan bea cukai sebesar Rp 3,8 triliun.

"Untuk hibah hingga Januari tidak ada penerimaan hibah sehingga masih nol," katanya.

Sedangkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebesar 3,8 triliun atau 1,8 persen dari target yang sebesar Rp 208,8 triliun.

"PNBP ini sangat dipengaruhi oleh harga dari migas dan sumber daya alam (secara global yang turun), juga kurs Rupiah yang kini menguat. Sehingga PNBP di Januari sedikit lebih rendah dari tahun lalu yang sebesar Rp 19,1 triliun," jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 Triliun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Januari 2019 sebesar Rp 45,8 triliun atau 0,28 persen dari Product Domestic Bruto (PDB). Angka ini lebih besar apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 37,7 triliun atau 0,25 persen dari PDB.

"Defisit Januari 2019 tercatat sebesar Rp 40,58 triliun lebih besar dari tahun lalu Rp 37,7 triliun atau tercatat 0,28 persen terhadap PDB," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Defisit ini berasal dari pendapatan dan belanja negara yang direalisasikan sampai per 31 Januari 2019. Di mana pendapatan negara mencatatkan pencapaian sebesar Rp 108,1 triliun.

Jumlah itu terdiri dari penerimaan pendapatan negara melalui perpajakan mencapai Rp 89,8 triliun dan penerimaan bukan pajak tercatat sebesar Rp 18,3 triliun.

Sementara itu belanja negara tercatat mencapai Rp 153,8 triliun. Di mana, realisasi belanja negara melalui pemerintah pusat sampai akhir Januari 2019 sebesar Rp 76,1 triliun.

Angka tersebut terdiri dari belanja kementerian lembaga sebesar Rp 32 triliun dan belanja non kementerian lembaga sebesar Rp 44,1 triliun.

"Kemudian transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 77,7 triliun terdiri dari transfer daerah Rp 77,4 triliun dan dana desa Rp 0,3 triliun," tutur dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.