Sukses

Tips Siapkan Uang Buat Mudik Lebaran 2019

Masyarakat sudah harus mempersiapkan dana dengan cara mengalokasikan pengeluaran bulanan agar dapat menabung untuk kebutuhan mudik Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Mudik lebaran tidak terasa sudah di depan mata. Momen yang sudah menjadi tradisi tahunan di Indonesia tersebut merupakan kesempatan bagi jutaan orang melakukan perjalanan pulang ke kampung halamannya masing-masing.

Apa saja hal yang harus dipersiapkan agar perjalanan mudik menjadi lancar dan menyenangkan ?

Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa, mengatakan bahwa selain berburu tiket, ada hal lain yang harus dipersiapkan untuk mudik. Bahkan bisa dilakukan sejak jauh hari, yaitu menyisihkan uang bulanan untuk kebutuhan mudik.

Memasuki 90 hari sebelum tanggal keberangkatan, Tiket.com mengajak masyarakat untuk mulai mempersiapkan pembelian tiket Lebara sekaligus mengatur keuangan untuk persiapan mudik lebaran.

”Masyarakat sudah bisa memulai menyisihkan gaji dan penghasilan sedini mungkin dengan memprediksi pengeluaran apa saja yang perlu disiapkan ketika mudik nantinya,” kata Gaery dalam acara konferensi pers di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).

Dia mengungkapkan Tiket.com telah memprediksikan puncak pemesanan tiket mudik akan terjadi pada keberangkatan di H-7 hingga H-3 Lebaran, yaitu sekitar akhir Mei hingga awal Juni 2019. Tiket mudik pun sudah dapat dibeli sejak hari ini.

Dia menegaskan, dimulainya penjualan tiket mudik Lebaran ini tidak hanya menjadi momentum dimulainya pembelian tiket, tapi juga pengingat bahwa masyarakat sudah harus mempersiapkan dana dengan cara mengalokasikan pengeluaran bulanan agar dapat menabung dari jauh hari untuk kebutuhan mudik lebaran.

"Jadi, tidak terbatas pada saat mulai memasuki bulan puasa saja. Saat ini persiapan mudik sudah harus dimulai dengan mempersiapkan budget bulanan yaitu memperkirakan jenis-jenis pengeluaran," ujarnya.

"Hal ini akan membantu, supaya arus keuangan tidak sampai defisit selama bulan puasa. Jadikan THR dan bonus dari perusahaan untuk disisihkan sebagian, guna memenuhi kebutuhan mudik," dia menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ajang Pamer

Dalam kesempatan serupa, Founder dan CEO Jouska Indonesia, Aakar Abyasa menyebutkan mudik di setiap tahunnya merupakan salah satu momen orang yang melakukan urbanisasi untuk pamer di kampung halaman tentang pencapaian yang berhasil diraih selama satu tahun terakhir. Oleh karena itu, keuangan saat mudik harus direncanakan dengan matang.

"Itu sudah fenomena setiap tahunnya. Tapi tidak bisa dibenarkan terus menerus kalau capek-capek kerja cuma buat mudik, makanya perlu strategi financial supaya lebih proper agar tidak selamanya begitu," ujarnya.

Untuk menjadi pemudik cerdas, lanjutnya, manajemen keuangan untuk mudik harus dilakukan sejak jauh hari, bukan saat mendekati bulan Ramadhan saja.

90 hari sebelum mudik seperti saat ini merupakan waktu yang terbilang cukup untuk melakukan persiapan mudik dari segi finansial. Selain itu, dia juga mengingatkan agar pemudik menjadikan pembelian tiket kepulangan sebagai prioritas.

"Gimana jadi pemudik lebih cerdas? Kalau tidak punya dana, harus jauh-jauh hari yang mayor-mayor dulu, 90 hari cukup. Tiket kan vital, jangan sale beli-beli buat oleh-oleh lebaran, yang lainnya lupa. Kalau financial kita baik-baik saja silahkan dekat hari H, tapi kan masalahnya kan tiketnya tersedia atau enggak. Jadi nyicil berdasarkan kebutuhannya misal tiket dulu, bulan depan hotel dan rental mobil. Terakhir buat oleh-oleh dan baju semacamnya.," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com