Sukses

Pertamina Tambah Dua Titik BBM Satu Harga di Maluku dan Papua

Pemerintah mengapresiasi kepada Pertamina atas upaya penyediaan energi hingga ke wilayah pelosok secara merata dengan harga terjangkau.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian KESDM) kembali meresmikan lembaga penyalur BBM Satu Harga di dua lokasi berbeda yakni masing-masing di Maluku dan Papua, pada Jumat 22 Februari 2019.

Adapun yang titik yang diresmikan adalah SPBU Kompak 86.975.26 Air Buaya, Kabupaten Buru dan SPBU Kompak 86.995.18 Bolakme, Kabupaten Jayawijaya. Kedua titik ini merupakan titik BBM Satu Harga yang telah uji operasi pada 2018.

"Dengan beroperasinya SPBU BBM 1 Harga di Kecamatan Air Buaya – Kab.Buru dan Bolakme – Kab. Jayawijaya maka Pertamina MOR VIII sudah merealisasikan 39 titik lokasi dan direncanakan 12 titik lokasi akan beroperasi di tahun 2019," kata General Manager Pertamina MOR VIII, Iin Febrian, Sabtu (23/2/2019).

Ia pun menambahkan, Pertamina terus menjaga komitmen untuk melayani masyarakat dan mendukung program Pemerintah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. "Ini adalah wujud upaya Pertamina untuk merajut nusantara," tambah Iin.

Sementara itu, Sekjen Kementerian ESDM, Ego Syahrial, menyatakan, BBM Satu Harga adalah wujud kepedulian dari Pemerintah melalui BUMN untuk merealisasikan keadilan sosial dan mewujudkan konsep membangun Indonesia dari pinggiran.

Oleh karena itu, Pemerintah mengapresiasi kepada Pertamina atas upaya penyediaan energi hingga ke wilayah pelosok secara merata dengan harga terjangkau.

"Upaya pemerataan energi melalui BBM Satu Harga merupakan usaha yang luar biasa Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) serta badan usaha pendamping agar mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi, termasuk di Buru yang masuk wilayah 3T," papar Ego

SPBU 86.975.26 Kecamatan Air Buaya, Kab. Buru yang diresmikan hari ini memasok BBM jenis Premium, Solar, dan Pertalite dengan masing-masing berkapasitas 5KL.

Titik suplai berasal dari TBBM Namlea yang berjarak sekitar 100 km dan ditempuh dengan perjalanan darat menggunakan mobil tangki selama tiga jam. Adapun kuota per bulan untuk Premium sebesar 60 KL dan Solar 20 KL.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sebelum Ada Titik BBM Satu Harga

Sebelum ada titik BBM Satu Harga ini, masyarakat memperoleh BBM untuk transportasi dan kebutuhan nelayan dari lembaga penyalur terdekat yakni sejauh kurang lebih 60 KM ke APMS Lala.

Kemudian kurang lebih 88 KM ke SPBU Namlea sehingga membuat harga Premium menjadi Rp 9.000 per liter dan Solar 10.000 per Liter di wilayah ini.

Dengan ada SPBU ini, masyarakat Kecamatan Air Buaya kini bisa mendapatkan BBM dengan harga yang sama dengan wilayah lainnya yakni Premium Rp 6.450 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter.

Sementara itu, BBM di distrik Bolakme dikirim dari supply point Terminal BBM Jayapura yang diangkut menggunakan mobil tangki kemudian dilanjutkan menggunakan pesawat terbang dan mobil truk.

Jarak yang ditempuh yakni sejauh 145 km dengan waktu tempuh normal hingga 3 jam. Adapun setiap dua kali dalam sebulan akan dipasok masing-masing sebanyak 50 KL Bio Solar dan 150 KL Premium.

Pertamina berharap agar kehadiran titik BBM Satu Harga ini memberi dampak positif di bidang ekonomi dan sosial bagi masyarakat di wilayah masing-masing. 

Selain itu, Pertamina juga mengharapkan agar seluruh pihak khususnya kepada pemerintah daerah, Kepolisian, dan para stakeholders agar dapat mendukung dan mengawasi pelaksanaan program BBM Satu Harga di wilayah Air Buaya dan juga Bolakme sehingga proses distribusi BBM dapat berjalan dengan lancar dan seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. (Yas)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.