Sukses

2 PLTU Baru di Cilacap bakal Pekerjakan 5.000 Orang

PLTU Cilacap berkapasitas 1x660 Mega Watt (MW).

Liputan6.com, Cilacap - Kehadiran dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah bakal membuka lapangan kerja baru bagi sekitar 5.000 pekerja di bidang kelistrikan.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (Persero) Amir Rosidin mengungkapkan, PLTU Cilacap Ekspansi Tahap I yang baru saja diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kini menyerap 800 tenaga kerja.

"PLTU Cilacap (Ekspansi Tahap I) kalau beroperasi sudah berhasil menyerap tenaga kerja hingga 800 orang," jelas dia di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).

Sebagai informasi, pembangkit dengan kapasitas 1x660 Mega Watt (MW) ini dikembangkan oleh anak perusahaan PLN yakni PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) bersama PT Sumber Segara Primadaya (S2P).

Pasca PLTU Cilacap Ekspansi Tahap I resmi beroperasi, Amir melanjutkan, akan ada satu proyek pembangkit lain yang akan segera rampung, yakni PLTU Cilacap Ekspansi Tahap II.

"Target operasi proyek ini semula Agustus 2020, dipercepat menjadi September 2019. Namun saat ini berhasil selesai keseluruhan di awal 2019 dan tengah dalam tahap uji coba mesin," jelasnya.

Adapun PLTU Cilacap Ekspansi Tahap II ini memiliki kapasitas 1x1.000 MW, dan dikembangkan bersamaan oleh PLN dan PT Sumber Segara Primadaya (S2P).

Amir mengatakan, jumlah pekerja yang terserap di PLTU ini mencapai 4.200 orang. Sehingga total tenaga kerja yang ditarik oleh pengelola dua pembangkit baru ini mencapai 5 ribu orang.

Selain itu, ia menceritakan, para pekerja itupun sebelumnya telah dididik oleh tenaga ahli dari China untuk dapat mengoperasikan PLTU secara mandiri.

Namun demikian, masih ada beberapa tenaga ahli ekspatriat yang kini menetap di Cilacap untuk mengamati kinerja pada masa awal operasi, dan secara angka terhitung tidak banyak. "Jumlah keseluruhannya masih dibawah 100 orang," pungkasnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Jokowi Resmikan PLTU Cilacap Ekspansi Tahap I

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi Tahap I dengan kapasitas 1x660 Mega Watt (MW). Pembangkit tersebut terletak di tiga desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, ia mendapat kabar bahwa PLTU Cilacap Ekspansi Tahap II sebesar 1x1.000 MW kini sudah hampir rampung. Sehingga diharapkan bisa segera menopang kekurangan daya listrik yang ada di kawasan Jawa dan Bali.

"Sisa yang 1.000 MW akan diselesaikan akhir tahun ini. Insya Allah yang 1.000 MW ini akan bisa kita selesaikan akhir 2019," ucap dia di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).

Sebagai informasi, PLN juga telah melakukan percepatan pada pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi Tahap II berkapasitas 1x1.000 MW.

Mulanya, proyek ini ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus 2020, kemudian dipercepat menjadi September 2019. Kendati begitu, proyek tersebut saat ini berhasil rampung keseluruhan pada awal 2019 dan tengah dalam tahap uji coba mesin.

Adapun kehadiran PLTU Cilacap Ekspansi Tahap I 660 MW ini membuat PLN bisa melayani tambahan pelanggan baru hingga 682 ribu orang untuk sistem di Jawa dan Bali.

Dalam pengoperasiannya, PLTU Cilacap Ekspansi Tahap 1 menggunakan Super-Critical Boiler berbahan bakar batu bara Low Range serta dilengkapi dengan Electristastic Precipitat or dan Flue Gas Desulpurization yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan.

Menelan biaya investasi sebesar USD 899 juta , PLTU Cilacap Tahap I berhasil menyerap tenaga kerja hingga 800 orang pada saat masa beroperasinya.

 

  • PLTU merupakan singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

    PLTU

  • Listrik adalah daya atau kekuatan yang dapat digunakan untuk menghasilkan panas, cahaya, atau untuk menjalankan suatu mesin.

    Listrik

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

Video Terkini