Liputan6.com, Bogor - Sebanyak 5.120 rumah tangga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendapatkan sambungan jaringan gas rumah tangga. Jaringan gas ini dibangun PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo, mengatakan PGN telah membangun jaringan gas rumah tangga di Kabupatan Bogor, Jawa Barat, pada 2018. Dana APBN yang dipakai mencapai Rp 46 miliar untuk 5.120 jaringan gas rumah tangga.
Advertisement
Baca Juga
"Kita berhasil membangun 5.120 sambungan rumah tangga," kata Dilo, di lokasi peresmian jaringan gas, Puri Nirwana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).
Pada tahap pengoperasian nanti, PGN akan memanfaatkan sumber gas dari PT Pertamina EP, dengan volume mencapai 0,2 MMSCFD. Dalam rencana pengoperasian, jargas tersebut akan mengaliri sebanyak 5.120 sambungan rumah atau SR, tepatnya di wilayah Kecamatan Cibinong dan Bojong Gede.
“Perluasan Jargas ini adalah upaya bersama untuk memperluas dan pemerataan pemanfaatan kekayaan alam negeri ini,” ujar Dilo.
Seiring beroperasinya sambungan baru ini, maka total sambungan jaringan gas rumah tangga di Bogor mencpai 9.120. Sebelumnya jaringan gas yang dibangun pada 2012 hanya 4.000 sambungan.
Dilo mengungkapkan, sejauh ini pemerintah dan PGN bahu membahu melakukan perluasan pembangunan Jargas. Ke depan, jaringan gas kian banyak skema yang bisa digunakan untuk merealisasikan pembangunan Jargas.
“Gas merupakan energi masa depan yang sangat membantu kehidupan masyarakat. Indonesia melalui PGN mempunyai potensi besar sebagai penyangga dan pelayan bagi masyarakat,” ucapnya.
PGN Butuh Rp 12,5 Triliun buat Bangun 5 Juta Jaringan Gas Baru
PT Perusahaan Gas Negara Tbk siap membangun jaringan gas bumi sebanyak 5 juta jaringan hingga 2025. Rencana bisnis perusahaan ini bagian dari penugasan pemerintah melalui anggota holding BUMN migas.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan, untuk membangun jaringan gas bumi ini diperkirakan membutuhkan total investasi sekitar Rp 12,5 triliun.
Baca Juga
"Belanja modal sekitar Rp 12,5 triliun ini akan dipenuhi dari berbagai sumber. Mulai dari APBN, kas internal perusahaan, business to business, serta mitra strategis," kata Gigih di Kementerian BUMN, Selasa (12/2/2019).
Gigih mengungkapkan, rencana pembangunan 5 juta jargas masih dalam proses study basic engineering. Namun, sebagian besar berada di wilayah yang sudah terdapat eksisting pipa dan sumber gas agar pembangunan berjalan lebih cepat.
“Pada tahun ini, PGN akan membangun sekitar 800.000 jargas. Nanti wilayahnya di mana saja akan kami sampaikan ke Kementerian ESDM,” tambah dia.
Advertisement