Sukses

Sasar Milenial, BRI Luncurkan Aplikasi BRImo

BRImo memiliki beberapa keunggulan dibanding aplikasi mobile banking sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali berinovasi. Untuk menyasar kaum milenial yang ingin serba praktis dan cepat, BRI luncurkan BRImo, aplikasi berbasis data dengan UI/UX untuk memudahkan nasabah dan non-nasabah melakukan transaksi.

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, aplikasi ini merupakan pengembangan terbaru dari layanan transaksi yang telah ada. Tercatat ada lebih dari 13 juta pengguna BRI Mobile dengan jumlah transaksi mencapai 575 juta sepanjang 2018. Fiturnya juga modern dan praktis.

"BRImo menggabungkan fungsi mobile banking, internet banking dan uang elektronik dalam satu aplikasi. Fiturnya modern. Terutama untuk login, kadang kita suka lupa kode, nah BRImo sediakan fingerprint, supaya lebih mudah dan praktis," ujar Handayani di Gedung BRI I, Rabu (27/02/2019).

Penggunaan aplikasi ini cukup mudah. Nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang BRI, cukup unduh dan log in di aplikasi BRImo menggunakan user id dan password yang sudah diatur sebelumnya.

Tak hanya mempermudah, aplikasi BRImo memiliki beberapa keunggulan dibanding aplikasi mobile banking sebelumnya, diantaranya kemudahan pembukaan rekening Tabungan BRI Britama Muda, kemudahan login menggunakan finger print atau face id Recognition , penggunaan alias rekening higga akses info promo BRI.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

BRI Incar Laba Rp 37 Triliun di 2019

Sebelumnya, BRI mengincar kenaikan laba sebesar 12 persen pada tahun ini, dibandingkan pencapaian laba 2018 yang sebesar Rp 32,4 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Suprajarto mengaku pihaknya memasang target laba lebih tinggi dibanding 2018, yaitu sebesar Rp 36 triliun hingga Rp 37 triliun. 

"Target 10 sampai 12 persen sama 2018 kalau 2018 Rp 32,4 triliun, jadi Rp 36 triliun-Rp 37 triliun," kata dia di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Adapun pada tahun lalu, laba BRI‎ naik 11,6 persen dibanding 2017 sebesar Rp 29 triliun. Pendorong pencapaian ‎laba tersebut terkait penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Penyaluran kredit ke UMKM pada akhir 2018 tercatat sebesar Rp 645,7 triliun. Naik 75,6 persen dibanding penyaluran kredit UMKM 2017.