Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia tidak akan berjalan baik jika dunia usaha tidak stabil. Dia pun sangat mengapresiasi kemunculan para pengusaha-pengusaha muda di Indonesia yang kelak dapat menjadi penerus pengusaha sukses saat ini.
"Ini adalah suatu mandat yang sangat penting karena sebagai pengusaha muda yang sebagian besar atau bahkan semuanya mungkin, memulai karirnya dan kemudian masuk di dalam HIPMI sebagai suatu pengusaha awal di dalam kehidupannya dan merupakan suatu generasi penerus bagi pengusaha-pengusaha di Indonesia," kata Menkeu Sri Mulyani di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia menilai bahwa komunitas yang beranggotakan pengusaha muda adalah komunitas yang sangat sangat penting karena menggambarkan mengenai masa depan ekonomi Indonesia.
"Masa itu masa depan kita. Kepada seluruh pengusaha muda terutama yang hari ini ikut Diklat, bahwa negara Indonesia tidak mungkin ekonominya maju tanpa ada pengusaha-pengusaha yang maju," ujarnya.
Dia menegaskan sebagai anak muda harus mampu menjadi tonggak estafet untuk melanjutkan cita-cita dan kedaulatan bangsa.
"Kita semua pada hari ini adalah pemegang estafet dari keberlanjutan cita-cita Indonesia untuk selalu menjaga kedaulatan, kedamaian, persatuan kemerdekaan di dalam rangka untuk mewujudkan bangsa yang adil dan makmur. Ini adalah suatu cita-cita yang setiap generasi terus-menerus di titipkan dan diteruskan,"Â dia menandaskan.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Sri Mulyani Buka-bukaan Kondisi Ekonomi Global yang Melemah ke Pengusaha
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengingatkan pengusaha mengenai tren ekonomi global yang sedang turun. Pelemahan ekonomi terjadi di Amerika Serikat, China, Eropa bahkan di Asia.
Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara Diklat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang dihadiri ratusan peserta, di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
"Mari kita melihat beberapa hal yang berhubungan dengan kondisi ekonomi global dan nasional yang merupakan lingkungan bagi pengusaha untuk bekerja dan sekaligus merupakan juga level atau playing field yang menjadi tempat Anda berkarya," kata Sri Mulyani.
Dia mengungkapkan di tahun 2019 ini diperkirakan ekonomi global akan megalami tren melemah meski ekonomi Amerika Serikat mungkin masih akan terjaga pertumbuhannya sekitar 2,5 persen. Namun hal itu tidak berlaku pada ekonomi lainnya.
Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 ini sudah mengalami dua kali revisi dari semula 3,9 menjadi turun menjadi 3,7 persen dan sekarang menjadi 3,5 persen.
"Faktor yang mempengaruhi adalah lokomotif pertumbuhan dan momentum pertumbuhan di beberapa bagian dunia mengalami perlemahan. Eropa melemah, apalagi ditambah Brexit yang belum ada kepastian mengenai bagaimana bentuk votingnya dan formula exit-nya," ujar dia.
Â
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement