Sukses

Selain Milenial, BRI Juga Kenalkan BRImo ke Nasabah Mikro

Hadirnya BRImo justru bisa menjadi wadah edukasi kepada nasabah mikro untuk menjadi pengguna yang paham teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memperkenalkan layanan baru yaitu BRImo. Layanan ini menyasar milenial yang notabene menggunakan smartphone untuk aktivitas mereka sehari-hari.

Apakah dengan menyasar pasar milenial membuat bank tersebut meninggalkan segmen mikro, kecil dan menengah (UMKM)?

Direktur Konsumer BRI Handayani menjelaskan, saat ini nasabah mikro memang belum menggunakan BRImo. Namun nantinya BRI tetap memperkenalkan BRImo ke sekgen UMKM.

"Kami akan memperluas akses nasabah mikro untuk mengubah skema transaksi mereka. Enggak mungkin mereka akan terus menggunakan cara tradisional," ungkapnya di Jakarta, Rabu (27/02/2019).

Menurut Handayani, saat ini nasabah mikro yang sebagian besar tinggal di pedesaan menggunakan aplikasi BRI Mobile dan SMS Banking. Hal ini karena jaringan internet di daerah masih terbatas.

Dia juga mengatakan, hadirnya BRImo justru bisa menjadi wadah edukasi kepada nasabah mikro untuk menjadi pengguna yang paham teknologi. Nantinya hal itu juga merupakan prestasi untuk BRI sendiri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

BRI Incar Laba Rp 37 Triliun di 2019

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI mengincar kenaikan laba sebesar 12 persen pada tahun ini, dibandingkan pencapaian laba 2018 yang sebesar Rp 32,4 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Suprajarto mengaku pihaknya memasang target laba lebih tinggi dibanding 2018, yaitu sebesar Rp 36 triliun hingga Rp 37 triliun. 

"Target 10 sampai 12 persen sama 2018 kalau 2018 Rp 32,4 triliun, jadi Rp 36 triliun-Rp 37 triliun," kata dia di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Adapun pada tahun lalu, laba BRI‎ naik 11,6 persen dibanding 2017 sebesar Rp 29 triliun. Pendorong pencapaian ‎laba tersebut terkait penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Penyaluran kredit ke UMKM pada akhir 2018 tercatat sebesar Rp 645,7 triliun. Naik 75,6 persen dibanding penyaluran kredit UMKM 2017.

Â