Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyambangi Pondok Pesantren Miftahul Huda, di Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (27/2). Kedatangan Jokowi rangkaian acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ketahanan pangan dan aksi ekonomi untuk rakyat.
Pantauan Merdeka.com, Jokowi yang tampil dengan mengenakan sarung, kemeja putih, jas hitam, dan berpeci hitam, tiba di lokasi acara sekitar pukul 16.30. "Alhamdulillah kita bisa bersilaturahim. Saya senang," kata Jokowi membuka sambutan.
Baca Juga
Turut mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Jawa, Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Advertisement
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun sempat mengecek soal penyaluran KUR yang dilakukan perbankan kepada petani. Penyaluran secara simbolis kepada debitor telah dilakukan Menko Perekonomian, Darmin Nasution.
"Saya dapat laporan katanya dibagikan kepada petani sebanyak 600-an orang, benar? Yang dapat KUR mana tunjuk jari. Mana? Dapet? Bener dapet," ujar dia.
Sebagai informasi penyaluran KUR yang dilakukan di Pondok Pesantren diterima oleh 300 debitor KUR Bank Mandiri, 300 debitor KUR BRI, 300 debitor KUR BNI, 200 debitor KUR Bank BJB, 100 debitor KUR PKBL dan BTN.
Selain itu ada pula program Santripreneur Go-Online Tokopedia untuk 60 peserta, 300 muslimat peserta kewirausahaan pembiayaan syariah BMT, dan 200 santriwan milenial peserta pelatihan barista pemula dan kelembagaan ekonomi.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Menko Darmin Sebut Kucuran KUR Besar-besaran Berbunga Rendah Terjadi Sejak 2015
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dijadwalkan menghadiri penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ketahanan pangan dan aksi ekonomi untuk rakyat di Pondok Pesantren Mifatul Huda, Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan ikut mendampingi Presiden.
Darmin yang turut menanti kedatangan Jokowi, memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait program KUR yang telah dijalankan sepanjang masa pemerintahan Jokowi.
Satu hal menarik yang dilakukan Darmin dalam sambutannya adalah bermain tebak-tebakan dengan masyarakat yang hadir. Pertanyaan tebak-tebakan yang dilakukan Darmin terkait realisasi penyaluran KUR pada tahun 2018.
"Tebak-tebakan. Berapa nilai KUR yang sudah disalurkan. Nggak apa-apa salah," ungkapnya.
Jawaban yang diberikan masyarakat pun beragam. Ada pula masyarakat yang mengira angka realisasi KUR sebesar Rp 6 triliun. "Berapa Rp 6 triliun?," timpal Darmin.
Karena belum ada jawaban yang benar, Darmin pun kemudian memberikan 'kunci jawaban' yang benar kepada masyarakat. "Tahun lalu kita salurkan Rp 120 triliun. Tahun ini, kita siap salurkan Rp 140 triliun," kata Darmin.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini pun mengatakan bahwa sebelumnya KUR tidak disalurkan dalam jumlah yang besar.
"Sudah lama dari 10 tahun lalu, dulu namanya KUT, Kredit Usaha Tani. Tapi nggak pernah banyak jumlahnya. Seluruh Indonesia, Rp 3 triliun, paling banyak Rp 5 triliun," jelas dia.
"Sejak 2015 Pak Jokowi minta dirancang ulang, disusun ulang jadi KUR, tidak tanggung-tanggung, presiden minta harus meningkat berpuluh-puluh kali lipat. Bunga juga harus jauh lebih murah. Dulu bisa 18 Persen. Pak Joko Widodo mulai tahun 2015 dengan bunga 12 persen, dua tahun kemudian minta turun jadi 9 persen. Tahun lalu, diturunkan lagi bunga menjadi 7 persen," imbuhnya.
Hal ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Pemerintah Joko Widodo dalam mendukung perkembangan ekonomi masyarakat, terutama di level usaha kecil.
"Republik kita ini belum pernah menggagas (penyaluran KUR) besar-besaran dengan biaya yang murah seperti yang terjadi sejak 2015," tandasnya.
Reporter:Â Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement