Liputan6.com, Jakarta Ikatan Pilot Indonesia (IPI) yakin perkembangan industri transportasi udara atau penerbangan nasional semakin menjanjikan kedepannya. Hal tersebut didasari atas berbagai komitmen dan sinergi positif yang dilaksanakan seluruh pemangku kepentingan baik itu operator, regulator maupun fasilitator penunjang lainnya dalam memastikan ekosistem industri penerbangan nasional kian kondusif.
Ketua IPI Capt. Iwan Setyawan mengungkapkan keyakinan outlook industri transportasi udara nasional tersebut dapat tercapai melalui berbagai konsolidasi kinerja maskapai bersama seluruh sektor pemangku kepentingan.
Advertisement
Baca Juga
"Terkait dalam memastikan iklim pertumbuhan bisnis industri penerbangan nasional tetap terjaga baik dari aspek cost structure, safety quality, hingga tata kelola regulasi yang tepat guna," jelas dia dalam keterangannya, Kamis (28/2/2019).
Dia pun menyampaikan apresiasi terhadap komitmen semua maskapai penerbangan nasional bersama seluruh pemangku kepentingan khususnya Kementerian Perhubungan dan INACA dalam memastikan akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara tetap terjaga.Ini salah satunya dilakukan melalui penyesuaian tarif tiket sesuai dengan daya beli masyarakat.
"IPI juga menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk tetap memprioritaskan safety sebagai komitmen utama sesuai dengan kode etik IPI sebagai pelaksana pelayanan transportasi udara kepada masyarakat," dia menandaskan
Industri Penerbangan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti mengajak para stakeholder pada bidang bisnis penerbangan nasional untuk terus optimistis serta bekerja keras dan cerdas untuk mendapatkan hasil maksimal.
Dia mengatakan, penerbangan merupakan salah satu pemicu perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sudah diakui oleh dunia internasional bahwa penerbangan adalah salah satu pemacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Penerbangan sebagai salah satu moda transportasi adalah urat nadi perekonomian suatu bangsa. Jika urat nadi tersebut beroperasi maksimal, tubuh juga akan semakin sehat dan berkembang," ujarnya, Senin (11/2/2019).
Baca Juga
Namun demikian, Polana juga menyadari siklus-siklus bisnis yang ada di penerbangan, seperti saat low season dan peak season. Menurutnya, low season biasa terjadi di pertengahan Januari sampai Febuari, dimana penumpang didominasi oleh pebisnis dan pekerja, sementara penumpang yang hendak berwisata menurun.
"Penurunan penumpang, hampir terjadi setiap tahun, memang kondisi low season yang merupakan siklus tahunan yaitu Januari, Februari. Dan Maret baru mengalami peningkatan," ungkap Polana.
"Sedangkan peak season biasanya terjadi di tengah tahun, saat liburan sekolah dan akhir tahun saat liburan natal dan tahun baru. Ada juga puncak peak season yang khusus terjadi di Indonesia yaitu libur Lebaran," tambahnya.
Â
Advertisement