Liputan6.com, Jakarta PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) menyabet penghargaan ASEAN Corporate Governance Awards 2018 kategori 2 Most Improved Public Listed Companies oleh ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.
Prestasi yang diraih Sampoerna ini dikatakan turut meningkatkan reputasi perusahaan dalam komunitas ekonomi ASEAN.
"Kami percaya bahwa implementasi aktif di seluruh tingkatan organisasi berperan penting dalam memastikan kepercayaan dan pengakuan dari pemegang saham, pemangku kepentingan lain dan publik. Hal ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan nilai Perseroan dan menjadikan Sampoerna sebagai acuan untuk pelaku industri dan pemerintah," ujar Sekretaris Perusahaan, PT HM Sampoerna Tbk, Andy Revianto dalam keterangannya, Jumat (1/3/2019).
Advertisement
Dia menuturkan jika hal ini menguatkan posisi Sampoerna di kancah internasional sebagai salah satu perusahaan publik terbaik di Asia Tenggara.
Penghargaan dari ACMF, forum yang beranggotakan para regulator pasar modal ASEAN, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bertujuan untuk meningkatkan profil perusahaan publik ASEAN dalam komunitas investasi global.
Penilaian didasarkan oleh perhitungan ASEAN Corporate Government Scorecard (ACGS) yang terdiri dari lima komponen, yakni rights of shareholders, equitable treatment of shareholders, role of stakeholders, disclosure and transparency, dan responsibilities of the board.
Pihak-pihak yang kredibel dan independen turut dilibatkan untuk melakukan verifikasi langsung terhadap perusahaan terpilih. Tak kurang dari 600 perusahaan publik di Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Vietnam turut dinilai oleh pihak independen ini.
Dia menambahkan, komitmen Sampoerna ini pun turut mendukung misi OJK, yakni mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
HM Sampoerna Ajak Masyarakat Mulai Bangun Usaha
PT HM Sampoerna Tbk bersama Yayasan Bhakti Asdiraa menggelar pelatihan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kepada masyarakat. Ada pelatihan ini diharapkan mampu membuat masyarakat berani untuk memulai usaha sendiri.
Progran Manajer Yayasan Bhakti Asdiraa, Edwin Tito mengatakan, program ini diikuti oleh sebanyak 250 peserta di kawasan Rumah Susun (Rusun) Pulogebang, Jakarta, serta Desa Sukaluyu dan Desa Puseurjaya, Telukjambe, Karawang, Jawa Barat.
Meskipun sempat takut untuk memulai usaha, lanjut dia, namun semakin lama antusiasme warga mengikuti program pemberdayaan UMKM semakin tinggi.
Baca Juga
"Mereka yang semula takut-takut untuk berwirausaha, saat ini telah memiliki produk-produk yang siap dipasarkan. Mereka meminta kami untuk memberikan pelatihan lanjutan terkait pemasaran dan inovasi produk,” ujar dia di Jakarta, Rabu (12/12/2018).
Edwin menjelaskan, program pemberdayaan UMKM Bhakti Asdiraa merupakan kegiatan sosial yang mendapat dukungan penuh dari PT HM Sampoerna Tbk melalui payung program Sampoerna Untuk Indonesia. Sementara para pesertanya merupakan warga setempat yang telah mempunyai usaha kecil maupun yang baru akan memulai usaha.
"Mereka mendapatkan berbagai materi pelatihan kewirausahaan agar dapat mengembangkan usahanya, seperti bagaimana menemukan ide usaha berdasarkan kebutuhan dan keinginan manusia, memahami segmentasi pasar, praktek memproduksi produk atau jasa, mengemas produk, menghitung anggaran, sampai memasarkan produk di jejaring sosial, dan sebagainya” ujar Edwin.
Advertisement