Sukses

Bank Mega Bukukan Laba Bersih Rp 1,6 Triliun di 2018

Peningkatan laba bersih Bank Mega diperoleh dari kenaikan pendapatan bunga karena penyaluran kredit yang besar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mega Tbk membukukan laba bersih Rp 1,60 triliun pada 2018. Angka ini meningkat 23,02 persen dibandingkan 2017 yang sebesar Rp 1,30 triliun.

Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengatakan, peningkatan laba bersih diperoleh dari kenaikan pendapatan bunga sebesar 5,93 persen dari Rp 6,39 triliun pada Desember 2017 menjadi Rp 6,77 triliun pada Desember 2018 yang disebabkan oleh pertumbuhan kredit.

"Peningkatan laba juga disebabkan adanya penurunan biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Produktif (CKPN) sebesar Rp 481 miliar atau turun 57 persen dibandingkan biaya CKPN tahun 2017, yang merupakan hasil dari semakin membaiknya kualitas aktiva produktif bank," ujar dia di Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Sementara itu, aset tumbuh 1,78 persen menjadi Rp 83,76 triliun pada akhir Desember 2018, dari Rp 82,30 triliun pada periode yang sama pada 2017. Kredit Bank Mega juga tumbuh 19,96 persen menjadi Rp 42,25 triliun dari Rp35,22 triliun pada tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan ini lebih tinggi dari rata-rata industri nasional sebesar 11,75 persen," lanjut dia.

Peningkatan kredit ini juga dikuti oleh kualitas kredit yang membaik. NPL gross Bank Mega tercatat menjadi 1,60 persen dari sebelumnya sebesar 2,01 persen. Sedangkan NPL Net tercatat menjadi 1,27 persen dari sebelumnya sebesar 1,41 persen.

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) relatif stabil atau mengalami sedikit penurunan sebesar 0,89 persen menjadi Rp 60,73 triliun pada Desember 2018 dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 61,28 triliun.

"Hal ini disebabkan dengan strategi Bank Mega yang senantiasa menyelaraskan pertumbuhan dana pihak ketiga dengan pertumbuhan kredit yang diberikan, dengan tetap memperhatikan likuiditas Bank," jelas dia. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Cost of Fund

Selain itu, Bank Mega juga berusaha menjaga cost of fund dana pihak ketiga dengan meningkatkan dana murah dan berusaha menjaga suku bunga deposito.

Atas posisi kredit dan dana pihak ketiga ini, rasio LDR meningkat menjadi sebesar 67,23 persen dari posisi 2017 sebesar 56,47 persen.

Sementara untuk, ‎untuk 2019, Bank Mega menargetkan total aset menjadi Rp 90,2 triliun, kredit yang disalurkan menjadi Rp 47,3 triliun. Dan dana pihak ketiga menjadi Rp 67,5 triliun. ‎

"Laba setelah pajak diproyeksikan menjadi Rp 1,8 triliun," tandas dia.