Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mendongeng kepada kurang lebih 300 anak yang hadir di acara penggalangan dana bertajuk ‘Indonesia Negeri 1.000 Dongeng’ di Kementerian Pendidikan dan Budaya, Jakarta, Minggu (3/3/2019). Acara penggalangan dana ini digelar oleh para penerima beasiswa LPDP angkatan 139.
Acara ini merupakan sebuah rangkaian proses yang harus dilalui oleh para penerima beasiswa LPDP sebelum mereka melanjutkan studi ke universitas yang dituju.
Sri Mulyani memilih menyampaikan dongeng bertemakan pajak kepada anak-anak tersebut, dengan ilustrasi sebuah kerajaan lebah yang meminta rakyatnya untuk mengumpulkan satu sendok madu demi kemajuan negeri lebah tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Satu sendok madu ternyata diumpamakan sebagai ‘pajak’ yang dikumpulkan oleh rakyat untuk negara tersebut.
Usai mendongeng, Sri Mulyani membeberkan alasannya mengapa ia memilih tema dongeng ‘pajak’.
“Cerita-cerita yang ada di situ tadi mengenai pajak, dan saya rasa ini bagus untuk memperkenalkan pajak sejak dini kepada anak-anak” jelasnya.
“Negara Indonesia itu milik kita bersama, jadi kalau kita ingin mengumpulkan pajak dalam rangka pembangunan Indonesia lagi, itu menjadi suatu wujud kecintaan kita kepada Indonesia,” tambahnya.
Sri Mulyani berharap dari dongeng-dongeng tersebut anak-anak Indonesia memiliki rasa kepekaan sosial, dan rasa kepedulian terhadap bangsanya, negaranya, teman-temannya yang kurang mampu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menkeu Imbau Wajib Pajak Segera Lapor SPT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghimbau masyarakat untuk melaporkan SPT Pajak Tahunan sedini mungkin. Hingga saat ini, baru 3 juta wajib pajak yang melaporkan SPT kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dia mengatakan, Maret ini merupakan bulan di mana wajib pajak harus melaporkan SPT. Pelaporan untuk wajib pajak orang pribadi tersebut dibuka hingga 31 Maret 2019.
"Ini bulan di mana seluruh pembayar pajak orang pribadi akan mulai melakukan kewajiban pembayaran pajaknya yang akan berakhir untuk tahun anggaran lalu itu 31 Maret," ujar dia di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Hingga hari ini, baru 3 juta wajib pajak yang melaporkan SPT-nya ke DJP. Angka ini terhitung kecil mengingat jumlah wajib pajak orang pribadi mencapai lebih dari 17 juta, di mana sebanyak 12,5 juta wajib pajak melaporkan SPT pada tahun lalu.
BACA JUGA
"Karena tahun lalu SPT-nya (yang melapor SPT) lebih dari 12,5 juta. Sampai hari ini sudah lebih dari 3 juta yang melakukan pembayaran SPT-nya. Kami menghimbau masyarakat melakukannya sedini mungkin. Sehingga jangan sampai menunggu pada minggu terakhir, hari terakhir, bahkan jam terakhir. Karena seperti tahun lalu saya datang ke kantor-kantor pajak, kasihan dia harus mengisi dan kadang-kadang mereka panik dan menyebabkan suasana dari wajib pajak menjadi tidak nyaman," jelas dia.
Menurut Sri Mulyani, sejak 2012, DJP juga telah memperkenalkan pembayaran pajak melalui online, yaitu melalui e-filing. Selain itu, pembayaran pajaknya juga tidak harus ke bank, tetapi isa melalui ATM dengan e-billing.
Melalui dua layanan ini, lanjut Sri Muyani, diharapkan bisa memudahkan masyarakat. Sebab, dengan tingginya penggunaan smartphone di masyarakat, sehingga layanan pembayaran pajak melalui e-billing diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat melakukan kewajibannya secara efisien, tepat waktu dan mengurangi beban administrasi maupun emosional pada masyarakat.
"Kami berupaya untuk memperbaiki juga pelayanan meski pun kita tahu nanti akan buka terus sampai jam terakhir. Namun kami menghimbau masyarakat untuk bisa melaksanakannya sedini mungkin. Bahkan mulai Februari lalu sudah bisa," tandas dia.
Advertisement