Sukses

Harga Sayur Naik di Pasar Mandiri Kelapa Gading, kecuali Tomat

Panen melimpah buat harga tomat turun jadi Rp 10 ribu per kg.

Liputan6.com, Jakarta Awal Maret ini, harga tomat turun Rp 2.000, dari Rp 12 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogram di Pasar Mandiri, Kelapa Gading, Jakarta. Penurunan harga ini disebabkan oleh masa panen tomat.

Pedagang sayur, Maryam (47), menyatakan hanya tomat yang mengalami penurunan harga. Selebihnya harga sayuran naik Rp 3.000 hingga Rp 5.000.

"Harga tomat turun sekarang jadi Rp 10 ribu, kalau cabai itu naik rata-rata Rp 5.000-lah, ya cabai rawit merah, rawit hijau, keriting. Bawang putih juga naik," ungkapnya kepada Liputan6.com, Senin (4/03/2019).

Harga cabai memang tidak dapat diprediksi. Sekarang, cabai rawit merah naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau naik dari Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram. Untuk cabai merah keriting, harga tetap stabil di angka Rp 25 ribu per kilogram.

Rita (44) juga mengatakan hal yang sama. Untuk bawang, khususnya, dia mengatakan harganya tidak berubah dari minggu lalu, tapi memang terjadi kenaikan harga.

"Sebenarnya sudah naiknya dari minggu kemarin sih. Dua minggu ini Rp 35 ribu, bawang ini," ungkapnya.

Minggu lalu, bawang putih cutting dan bawang merah mengalami kenaikan dengan selisih yang sama, masing-masing naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram.

Berbeda dengan harga tomat, untuk sayuran lainnya seperti kentang dan wortel, harga terpantau stabil di angka masing-masing Rp 12 ribu hingga Rp 14 ribu per kilogram.

2 dari 2 halaman

Pembeli Sepi, Harga Daging Ayam di Pasar Slipi Turun

Harga ayam di Pasar Slipi terpantau turun. Atas efek pembeli yang sepi, pihak penjual pun siap menurunkan harga daging di bawah harga standar.

"Turun Rp 500. Sekilonya Rp 37 - 38 ribu per kilogram/kg," ujar Ani (59) ketika berbincang bersama Liputan6.com pada Jumat, 1 Maret 2019 di Pasar Slipi, Jakarta Barat.

Ani menyebut siap menjual daging ayam sekilo dengan harga Rp 35 ribu karena sepi pembeli. "Ini saja enggak ada yang beli. Ini sepi banget, Mas," tunjuknya.

Total 30 ekor daging masih belum laku terjual di tempatnya. Ukuran yang ia pilih jual pun kecil agar ketika harus masuk freezer, maka tidak terlalu beku. Untuk bagian ayam lain, kepala dijual Rp 14 - 15 ribu/kg, dan ati ampela dijual dengan kisaran Rp 2.000 - Rp 3.000.

Pedagan lain, Merie (65), menjual dengan harga serupa, yakni kisaran Rp 37 ribu/kg untuk daging dan sayap. Ceker dijual Rp 30 ribu/kg dan kulit seharga Rp 20 ribu/kg sementara tulang dijual Rp 2.500 per satuan.

"Omzet biasa saja, enggak naik, enggak turun. Orang dagang kan kadang-kadang ramai, kadang-kadang sepi," jelasnya. Beralih ke daging sapi, pada di awal Maret harga terpantau stabil. Para pedagang menyebut tiada kenaikan atau penurunan setelah Imlek atau saat musim politik.

"Harga masih sama 12 (Rp 120 ribu/kilogram)," ujar Abah Kemed (87), ketika berbincang dengan Liputan6.com. 

Bagian lain seperti iga ia jual seharga Rp 80 ribu per/kg dan hati ia jual Rp 70 ribu/kg, meski ia memberi penawaran hingga Rp 30 ribu per setengah kg. Adapula tetelan seharga Rp 50 ribu/kg.

Penjual lain, Suminta (34) menjual dengan harga yang sama untuk daging sapi. Daging sumsum dijualnya Rp 20 ribu dan lidah sapi seharga Rp 120 ribu/kg. "Lidah harga sama dengan daging," tutur dia.

Kedua pedagang satu suara menyebut tak ada perubahan omzet di awal bulan ini. "Ya, masih standar," kata Abah Kemed.