Sukses

Harapan Pengusaha Terhadap Kerjasama Perdagangan Bebas RI-Australia

Perjanjian ekonomi Indonesia-Australia ditujukan untuk menciptakan hubungan perdagangan investasi yang lebih besar.

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Pemerintah Indonesia dan Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Dengan perjanjian ini diharapkan mampu meningkatkan investasi kedua negara.

Ketua Umum Kadin, Rosan P Roeslani mengatakan, bagi Indonesia penting menjadikan perjanjian ini sebagai alat guna mendorong ekonomi lebih besar lagi. Sebab, dalam IA-CEPA kerja sama antara Indonesia-Australia tidak hanya untuk meningkatkan perdagangan bilateral saja, tetapi membuka investasi di beberapa bidang.

"Dengan adanya potensi perdagangan dua negara yang besar maka sangat penting bagi Indonesia untuk segera melakukan proses reformasi ekonomi sebagai bagian dari komitmen IA-CEPA," kata Rosan usai penandatangan IA-CEPA di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin, Bidang Hubungan International, Shinta Kamdani menambahkan, perjanjian ekonomi ini ditujukan untuk menciptakan hubungan perdagangan investasi yang lebih besar serta mendukung satu sama lain dalam berkompetisi dengan negara lain.

"Adanya revolusi rantai nilai global memaksa kita untuk maju bersama-sama, bukan sendiri-sendiri. IA-CEPA itu bukan hanya sekedar mengenai saat ini, tapi bagaimana kita melihat tantangan ekonomi dunia jauh ke depan," katanya.

Lebih lanjut, Shinta menambahkan, bagi Kadin penting untuk secara asertif memaksimalkan utilisasi perjanjian IA-CEPA ini. Misalnya dengan membuat tranding house khusus, desk informasi pemanfaatan IA-CEPA khususnya untuk memfasilitasi para pengusaha atau peningkatan misi dagang ke Australia.

Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi menandatangani perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Perjanjian ini ditandatangani langsung oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham serta disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Sepakat, Indonesia-Australia Teken Perjanjian Perdagangan Bebas

Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi teken perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Perjanjian ini ditandatangani langsung oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham serta disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan, penandatangan perjanjian IA-CEPA ini mencerminkan tingkat keterlibatan yang lebih dalam hubungan ekonomi yang sudah terjalin lama antara Indonesia dan Australia.

Ini juga bertujuan untuk kemitraan ekonomi yang lebih komprehensif, berkualitas tinggi dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Australia yang mencakup perdagangan barang.

"Perjanjian ini akan menghilangkan 100 persen tarif Australia, sedangkan 94 persen tarif Indonesia akan dihapuskan secara bertahap," kata Enggartiasto dalam sambutannya.

Seperti diketahui, negosiasi pertama kali diluncurkan pada akhir 2010 dan ditunda dari November 2013 hingga diaktifkan kembali pada Maret 2016.

Dengan menyelesaikan 12 putaran negosiasi, dan sejumlah pertemuan Kepala Negosiator selama proses negosiasi yang berlangsung hampir sembilan tahun, Indonesia dan Australia menyatakan pada 31 Agustus 2018 negosiasi telah secara substansial selesai. Akhirnya, perjanjian ditandatangani pada Senin 4 Maret 2019.

"Dalam dua setengah tahun terakhir kita sepakati perjalanan ini karena pada dasarnya perjanjian ini akan sangat bermanfaat bagi kedua negara. Banyak hal termasuk kita akan mendapatkan kelebihan dari aspek pendidikan dan berbagai hal yang lain. Jadi satu hal yang bersejarah bagi Indonesia dan Australia," ujar Enggartiasto.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Â