Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi tantangan global dan era revolusi industri 4.0, Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS dituntut untuk terus beradaptasi dan mengembangkan diri dengan tetap menjunjung tinggi rasa nasionalisme.Â
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah PNS dari CPNS TA 2017 serta penyerahan SK PNS TA 2017 dan pembukaan Orientasi Wawasan Tugas (Orwastu) CPNS hasil rekrutmen Tahun 2018.
‎"Penting bagi anda semua untuk mengembangkan diri, berpikir kritis, berinovasi sehingga memiliki daya saing yang positif," ujar dia di Jakarta, Senin (4/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, tugas dan tuntutan untuk melayani masyarakat di masa mendatang tidak mudah lantaran akan terus berkembang seiring perubahan zaman.
Sementara itu, negara harus tetap hadir untuk melayani masyarakat dengan kualitas terbaik melalui aparaturnya.Â
"ASN merupakan mesin utama mendorong peradaban baru dalam kelembagaan pemerintah dengan menjalankan program pembangunan. ASN merupakan aset terbaik bangsa dalam menjalankan roda pemerintahan di masa mendatang," kata dia.
Untuk itu, Syafruddin mengingatkan setiap aparatur negara tidak larut dalam zona nyaman. Apalagi pemerintah dari pusat hingga daerah sedang dihadapkan pada era revolusi industri 4.0. Kemudian akan memasuki super smart society 5.0 yang mengubah tata cara kehidupan bermasyarakat.
Jadi pola pemerintahan termasuk pola kerja aparatur akan bertranformasi ke arah untuk menjawab tantangan yang ada.
"Berpikir strategis sehingga anda dapat berevolusi menjadi ASN teladan yang menjadi pilar reformasi birokrasi.‎ Sebagai ASN harus selalu dekat dan peduli kepada masyarakat melalui kinerja serta aksi nyata," kata dia.
Â
Pemerintah Menilai PNS Capai 4,3 Juta Orang Sudah Mencukupi
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin menyatakan, komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS yang kurang lebih sebesar 4,3 juta orang terhitung sudah mencukupi.
Dia mengatakan, pemerintah saat ini lebih berorientasi terhadap kualitas dari para abdi negara yang dipekerjakan dibanding kuantitasnya.
"(Jumlah ASN) sekarang 4,3 juta orang, penduduk Indonesia sekitar 246 juta orang. Sekarang kita sudah berorientasi pada kualitas. Saya rasa sekarang komposisinya sudah cukup kalau berorientasi pada kualitas," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti dikutip Jumat 1 Maret 2019.
Syafruddin melanjutkan, kehadiran teknologi digital saat ini telah membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan efisien, sehingga memperingan tenaga manusia.
"Zaman sudah masuk revolusi industri, zaman digital. Semua sudah serba efektif dan efisien dengan teknologi canggih. Jadi saya rasa sudah cukup komposisi ASN," tegasnya.
Kendati begitu, ia mengaku, keberadaan ASN atau PNS belum tersebar secara merata hingga ke wilayah terluar Indonesia yang secara lokasi sulit dijamah. Namun, dia berikrar untuk bisa menyebarkan para abdi negara hingga ke titik terdepan negara.
"Ada beberapa daerah yang sulit secara lokasi. Kayak di NTT, Papua, daerah yang jangkauannya luas di pedalaman. Oleh karenanya kita akan selesaikan dalam waktu dekat penyebaran ASN sampai ke pelosok ujung," ujar Syafruddin.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement