Sukses

Blok Migas El Sharara Kembali Beroperasi, Harga Minyak Mendatar

Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 3 sen menjadi USD 56,56 per barel.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak diperdagangan mendatar pada Selasa karena upaya OPEC untuk mengurangi pasokan diimbangi oleh pemulihan produksi ladang minyak El Sharara yang merupakan lapangan terbesar di Libya dan prospek permintaan yang melemah.

Investor juga berharap akan ada kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina yang akan segera terjadi.

"Minyak masih menunggu kesepakatan untuk kembali ke meja dengan China," kata Phillip Streible, analis senior di RJO Futures.

Mengutip CNBC, Rabu (6/3/2019), harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 3 sen menjadi USD 56,56 per barel. Sedangkan untuk minyak mentah Brent, patokan internasional, naik 19 sen menjadi USD 65,86 per barel.

Pembatasan produksi oleh OPEC dan sekutunya membantu mendukung masa depan harga minyak mentah. Pada hari Senin kemarin, Rusia mengatakan akan mempercepat pemangkasan produksinya bulan ini.

Sumber-sumber OPEC mengatakan bahwa mereka kelompok kemungkinan akan memperpanjang pakta pengurangan produksi, yang telah membantu mendorong harga minyak lebih dari 20 persen lebih tinggi tahun ini.

"Langkah tersebut sanbgat efektif, itu pada akhirnya akan mendorong harga lebih tinggi," kata Streible.

Untuk diketahui, untuk mendorong harga minyak, aliansi yang dikenal sebagai OPEC + telah memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per barel sejak awal tahun ini.

Kepala penelitian komoditas global Goldman Sachs Jeff Currie mengatakan, OPEC + kemungkinan akan mencapai tujuannya untuk mengurangi kelebihan pasokan dari pasar pada bulan depan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Libya

Namun pemotongan pasokan ini sedikit terganggu dengan mulai pulihnya ladang minyak Libya yang sempat ditutup ada Desember lalu karena adanya kerusuhan.

Saat ini, lapangan minyak El Sharara mulai berproduksi kembali. Dengan aktifnya kembali lapangan terseut akan menambah produksi minyak 80 ribu barel per hari.

"Ini akan meningkatkan produksi minyak Libya, dan juga OPEC, lebih dari 300 ribu barel per hari," tulis Commerzbank dalam catatannya.