Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Logistik (KALOG) berencana memperluas bisnis angkutan logistik ke luar Pulau Jawa. Aksi tersebut dijadwalkan mulai pada tahun ini.
Plt. Direktur Utama KALOG, Junaidi Nasution mengatakan perluasan bisnis akan menyasar empat wilayah di Indonesia, yakni Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Denpasar, Bali.
"Sementara ini di Sumatera. Ini akan kami kembangkan di Kalimantan. Mungkin tahun ini akan kami buka di Sulawesi. Di luar pulau Jawa kita juga sudah buka di Denpasar," kata dia, di Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Terkait besaran nilai investasi yang bakal dikucurkan, Junaidi tak menyebutkannya secara rinci. Meskipun demikian nilai investasi di satu wilayah dikatakan berbeda dengan wilayah yang lain.
"Macam-macam. Kita tidak buka seperti Lion ini yang besar-besar. Jadi (nilai investasi) bervariasi, sekitar Rp 100 juta sampai Rp 500 juta kita bangun setiap lokasi," tandasnya.
Perusahaan, jelas Junaidi, tentu akan terus menjajaki kemungkinan perluasan bisnis angkutan logistik ke daerah selain keempat wilayah tersebut. Namun, tahun ini pihaknya masih berfokus di empat wilayah tersebut.
"Sementara ini kan pengembangan, mungkin selain di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera nanti akan kita kembangkan lihat pasarnya dulu," imbuhnya.
KA Logistik Incar Pertumbuhan Pendapatan 30 Persen
PT Kereta Api Logistik (KALOG) menargetkan pendapatan tumbuh 30 persen usai ada kerja sama dengan PT Lion Express (Lion Parcel).
Plt. Direktur Utama KALOG, Junaidi Nasution, mengatakan pihaknya menargetkan pasca kerja sama ada peningkatan pendapatan Kereta Api Logistik hingga 30 persen. Meskipun demikian, dia tidak menyebut besaran nilai peningkatan pendapatan.
"Kalau bisa sebanyak-banyaknya, bisa meningkat sekitar 20 sampai 30 persen pendapatan kami dari sebelumnya. Tergantung juga Lion. Ini saling mengisi. Kami mengharapkan dari mereka mereka juga harapkan dari kami. Sehingga nilai kerja samanya ada," kata dia, di Kantor Lion Parcel, Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Baca Juga
Dia menjelaskan, hingga saat ini, KALOGÂ berkontribusi sebesar 20 persen terhadap pendapatan induk usaha, PT KAI. Pada 2018, sumbangan pendapatan dari KALOG mencapai Rp 400-an miliar.
"Kalau kontribusi pendapatan kami 10 sampai 20 persen sampai tahun ini. Jadi kita itu satu tahun itu untuk angkutan dari logistik kita menyumbang Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar ke KAI sampai 2018 kemarin," ujar dia.
Menurut dia, sejak tarif kargo pesawat terbang meningkat, terjadi peningkatan pengiriman via kereta api.
"Ya kalau menurut data kami ada (peningkatan). Sekitar hampir 20 persen meningkat ya. Jadi kita memang selain ini kerja sama dengan Lion Parcel, costumer yang biasa menggunakan jalue udara itu mulai beralih ke kereta api," ungkapnya.
Terkait tarif, menurut dia, sejauh ini pihaknya masih menggunakan tarif yang lama alias belum mengubah tarif yang harus ditanggung pelanggan.
"Sementara ini masih tetap. Tarif yang kami sampaikan ke costumer masih tetap walaupun dari PT KAI-nya ada kenaikkan tarif sendiri. Kami masih menjaga konsisten kami kepada pelanggan kami kita tetapkan tarif segitu," kata dia.
PT Lion Express (Lion Parcel) teken nota kesepahaman (MoU) dengan PT Kereta Api Logistik (KALOG).
Melalui kerja sama ini, sebagian barang kiriman  Lion Parcel akan diangkut menggunakan kereta api. Sebaliknya, barang dari KA Logistik juga bakal dikirim menggunakan pesawat milik Lion Air.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement