Liputan6.com, Jakarta - Revitalisasi pasar rakyat dinilai menjadi langkah tepat sebagai kebijakan perdagangan berkelanjutan (sustainable) khususnya dalam sektor pangan. Mantan Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Khrisnamurti, mengatakan revitalisasi pasar rakyat diusulkan dapat memulihkan kekuatan pasar dalam negeri.
Saat ini, sulit mengetahui arus barang dan harga karena minimnya mekanisme yang memantau hal tersebut.
Dia juga berujar, data arus barang dan harga akan menjadi dasar menentukan kebijakan pasar dalam negeri yang tepat.
Advertisement
Baca Juga
"Sulit membuat kebijakan pasar dalam negeri yang komprehensif terutama di sektor bahan pokok karena nggak ada datanya. Datanya bukan data produksi, tapi data perdagangan," ungkapnya di Gedung Kementerian Perdagangan, Senin (11/03/2019).
Bayu mengungkapkan jika 5.200 pasar rakyat yang ada direvitalisasi, maka pemerintah akan dengan mudah memonitor arus barang dan harga sehingga kebijakan sektor pangan yang berkelanjutan (sustainable) dapat diterapkan.
Dia juga berkata jika revitalisasi pasar dijalankan, pemerintah dengan mudah bisa mengidentifikasi pergerakan pasar.
"Kalau pasar rakyat direvitalisasi dengan mekanisme yang tidak hanya memantau harga tapi juga barang, maka pemerintah akan lebih mandiri, sudah punya data riil jadi bisa pantau pasar dengan mudah," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kemendag Anggarkan Rp 1,1 Triliun Revitalisasi 1.037 Pasar di 2019
Dalam memperkuat ekonomi rakyat, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melanjutkan program revitalisasi pasar rakyat. Adapun target revitalisasi pasaroleh Kemendag selama periode 2015-2019 yaitu sebanyak 5.000 pasar rakyat.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti menuturkan, pemerintah telah merevitalisasi pasar rakyat sebanyak 4.211 unit yang dianggarkan melalui dana alokasi khusus dan tugas pembantuan. Tahun ini, direncanakan pembangunan pasar rakyat sebanyak 1.037 unit.Â
BACA JUGA
"Pasar rakyat merupakan sektor penggerak ekonomi kerakyatan. Dengan revitalisasi, eksistensi pasar rakyat akan tetap kuat dan daya saingnya terhadap toko-toko modern dapat meningkat sehingga dapat memajukan ekonomi kerakyatan," ujarnya di Gedung Kemendag, Rabu (20/2/2019).
Dia menjelaskan, revitalisasi pasar rakyat tak hanya sekedar pembenahan bangunan fisik, tetapi juga nonfisik yang terkait dengan pengelolaan pasar dan integrasi dengan sektor-sektor lain.
"Pembenahan fisik tentu dapat meningkatkan citra pasar rakyat yang semula kumuh, becek, dan kotor menjadi bersih dan nyaman untuk dikunjungi, tetapi juga harus didukung dengan revitalisasi nonfisik yang meliputi revitalisasi manajemen, revitalisasi ekonomi, dan revitalisasi sosial," ujarnya.
Advertisement