Liputan6.com, New York - Saham Boeing melemah tajam pada Senin waktu setempat. Pelemahan saham Boeing terjadi usai pesawat maskapai Ethiopian Airlines dengan jenis Boeing 737 Max 8 alami kecelakaan pada Minggu 10 Maret 2019.
Pesawat dengan nomor penerbangan ET301 itu jatuh di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia dan menewaskan 157 penumpang dan awak.
Pesawat Boeing tersebut juga memiliki model sama dengan kecelakaan Lion Air yang terjadi di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada Oktober 2018. Saat itu, kecelakaan pesawat Lion Air menewaskan 189 penumpang dan awak.
Advertisement
Baca Juga
Saham Boeing turun 11 persen pada awal perdagangan saham Senin pekan ini di bursa saham New York. Saham Boeing merosot ke posisi USD 375,72.
Mengutip Marketwatch, pada Senin waktu setempat, saham Boeing pun mulai terbatas penurunannya. Saham Boeing susut 6,19 persen ke posisi USD 396,47.
Penyelidik kemungkinan akan melihat kesamaan antara kecelakaan pada Minggu 10 Maret 2019 dan insiden Oktober 2018. Dalam kedua kasus, pilot berusaha untuk kembali ke bandara beberapa menit setelah lepas landas dan kedua penerbangan mengalami naik turun dengan kecepatan drastis saat ingin naik.
Mengutip laman USA Today, Senin (11/3/2019), sejumlah negara yang maskapainya menerbangkan pesawat Boeing 737 Max 8 kemudian melakukan tindakan pencegahan demi keselamatan dengan mengandangkan pesawat Boeing 737 Max 8.
Hal tersebut dilakukan oleh China dan Indonesia. Selain itu, Ethiopian Airlines juga memberitahukan untuk tidak menerbangkan empat pesawat Boeing 737 Max 8 yang tersisa hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Boeing menyatakan, tim teknis sedang menuju lokasi kecelakaan untuk menyelidiki bersama dengan Biro Investigasi Kecelakaan Ethiopia dan Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS.
Boeing 737 Max 8 merupakan pesawat model baru dengan lebih hemat bahan bakar dan termasuk popular di model pesawat 737.
Pada perdagangan saham Jumat kemarin, saham Boeing berada di posisi USD 422 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar USD 230 miliar.
Pesawat Ethiopian Airlines Alami Kecelakaan
Sebelumnya, sebuah pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines dengan jenis Boeing 737-800MAX, jatuh di Bishoftu, sebelah tenggara Addis Ababa pada Minggu pagi.
Burung besi dengan nomor penerbangan ET 302 itu rencananya akan terbang menuju Nairobi (Kenya), dengan membawa 149 penumpang dan 8 awak kabin yang seluruhnya dikonfirmasi tewas.
Pesawat kehilangan kontak pada pukul 08.44 waktu setempat setelah lepas landas pukul 08.38 dari Bandara Internasional Bole di ibu kota Ethiopia, kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
"Pada saat ini operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan kami tidak memiliki informasi yang bisa dikonfirmasi tentang korban cedera atau penyebab jatuhnya pesawat. Staf Ethiopian Airlines sudah dikirim ke lokasi kecelakaan dan akan melakukan segala kemungkinan untuk membantu layanan darurat," uajr maskapai itu, seperti dikutip dari CNN, Minggu 10 Maret 2019.
Maskapai ini menambahkan, pusat informasi dan layanan pengaduan (hotline) penumpang segera dibuka untuk keluarga atau teman-teman dari penumpang yang berada dalam pesawattersebut.
Sementara itu, Ethiopia Airlines telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu maskapai penerbangan terbaik di Afrika. Maskapai ini memiliki catatan keamanan yang bagus dan armada pesawat terbaru di benua tersebut, menurut situs webnya.
Boeing 737-800MAX adalah jenis pesawat yang sama dengan Lion Air JT 610 asal Indonesia yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, beberapa saat setelah lepas landas.
Kecelakaan besar terakhir yang melibatkan pesawat penumpang Ethiopian Airlines adalah pada Januari 2010, ketika penerbangan dari Beirut, tiba-tiba jatuh, serta menewaskan 83 penumpang dan tujuh awak.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement