Sukses

Bos The Fed Tak Takut Dipecat Donald Trump

Pemimpin The Fed, Jerome Powell, mengaku berpegang teguh pada amanat yang ia berikan untuk memimpin bank sentral negaranya.

Liputan6.com, New York - Pemimpin The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell tidak gentar jika dipecat oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Powell pun menyebut hanya mengikuti aturan hukum.

"Saya memiliki masa jabatan selama empat tahun dan saya sepenuhnya berniat untuk mengikutinya," tegas Powell kepada CBS.

Menurut hukum AS, presiden berhak memilih pemimpin the Fed selaku bank sentral negara itu, tetapi presiden tak bisa begitu saja memecat pemimpin the Fed. Sepanjang sejarah AS juga tidak ada preseden pemecatan ketua the Fed oleh presiden AS.

Presiden Trump memang sudah terbuka kesal terhadap The Fed yang kerap menaikkan suku bunga. Namun, the Fed sedang mengambil kebijakan wait-and-see dan menahan laju suku bunga. Powell mengaku langkah itu tidak dipengaruhi oleh retorika Presiden Trump.

"Kami tidak akan pernah menerapkan kebijakan berdasarkan pertimbangan politik," ucap Powell.

Mengenai ekonomi AS, pemimpin the Fed juga optimistis. Ia menyebut tidak melihat adanya resesi ekonomi dalam waktu dekat.

Dia pun turut mengomentari melambatnya ekonomi China dan percaya ekonomi China tidak akan sepenuhnya negatif. "Otoritas China telah menerapkan banyak kebijakan untuk mendukung pertumbuhan di China," ujar Powell.

2 dari 2 halaman

Mantan Ketua The Fed Sebut Trump Tak Paham Ekonomi

Presiden Trump sebelumnya mendapat sindiran keras dari Janet Yellen yang merupakan mantan pemimpin Bank Sentral AS alias Federal Reserve. Yellen mengkritisi pemahaman Trump soal kebijakan ekonomi.

Dilansir dari CNBC, Yellen mengungkapkan itu pada sebuah wawancara radio ketika ditanya apakah menurutnya Trump memiliki pemahaman soal kebijakan ekonomi. Jawaban yang Yellen berikan cukup mengejutkan.

"Tidak, saya tak berpikir demikian," ujarnya. 

Lebih lanjut, Trump dianggap Yellen tak paham tugas Fed, yakni penyerapan tenaga kerja maksimal dan stabilitas harga. "Itu adalah tugas-tugas yang Kongres serahkan pada Fed," jelas Yellen.

Bank Sentral AS pada dasarnya memang memiliki tiga tugas utama dalam ekonomi, yakni: memelihara tingkat maksimum ketenagakerjaan, menjaga harga stabil, dan mendukung tingkat suku bunga yang moderat dalam jangka panjang.

Yellen juga khawatir pada pemimpin Bank Sentral AS saat ini yang kerap disindir oleh Presiden Trump. Komentar Trump, menurut Yellen, mengganggu independensi Bank Sentral. Ini pun bisa memberi dampak buruk jika kondisi ekonomi sedang memburuk.

"Komentar-komentar Presiden Trump tentang Ketua Powell dan tentang Fed membuat saya khawatir, karena dua hal itu saya pikir memeiliki dampak, terutama jika kondisi AS sedang menurun, maka (komentar itu) dapat mengurangi kepercayaan pada Fed. Dan saya pikir itu adalah hal buruk," pungkasnya.