Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, mahalnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah, salah satunya karena komponen atau bahan baku yang belum bisa dihasilkan dari dalam negeri. Hal ini membuat pemerintah harus mengimpor beberapa komponen tersebut
"Infrastruktur itu selain lama dan mahal itu impornya banyak. Ada banyak sekali produk yang kita tidak hasilkan tapi kita perlu (untuk pembangunan)," kata dia di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Dia mengatakan dalam membangun infrastruktur juga dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sebab, beberapa persoalan kerap kali muncul dilapangan seperti misalnya pembebasan lahan hingga pembangunan fisik daripada infrastruktur itu sendiri.
Advertisement
"Urusan tanah apapagi di negara kita bisa 3 tahun selesai. Pembangunan fisiknya sendiri mungkin 3-4 tahun sendiri jadi 7 tahun. Membangun infra itu hampir selalu lebih lama dari membangun industri," imbuhnya.
Oleh karenanya, dia menekankan dampak dari pembangunan infrastruktur itu tidak bisa dirasakan dalam jangka pendek. Melainkan butuh waktu yang panjang. Sebab pembangunan infrastruktur ini diperlukan juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Hitung-hitungan ekonomi memang lama dan mahal tapi itu sekali dibangun bisa untuk 10-15 tahun akan terus bekerja," tandasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Alasan Pemerintah Bangun Infrastruktur dari Aceh hingga Papua
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kembali menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur yang selama ini telah dilakukan oleh Pemerintah Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, tujuan utama pembangunan infrastruktur adalah untuk menjadi penghubung antara satu wilayah dengan wilayah lain Indonesia dan menciptakan pemerataan pembangunan.Â
"With in and with out Indonesia. Semua elemen infrastruktur. Indonesia adalah negara besar. Bukan hanya Jakarta dan Serpong," kata dia, di Apple Developer Academy, BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (12/3/2019).
Baca Juga
"Untuk memastikan semua orang Indonesia punya kesempatan, keterhubungan adalah hal yang penting. Pemerintah investasi pada infrastruktur. Itu bukan hobi presiden Jokowi. Itu mandatori," imbuhnya.
Dengan demikian, diharapkan para infrastruktur tidak saja menghubungkan dan menyatukan Indonesia, tapi juga dapat meningkatkan keekonomian.
"Kita sudah bangun infrastruktur dari jalan, pelabuhan, bandara sama seperti tol di udara tol langit. Supaya kita tidak membuat perbedaan antara orang yang tinggal di Jakarta dengan yang tinggal di Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan tempat lain di Indonesia," ujar dia.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement