Sukses

Prinsip yang Bisa Bikin Bisnis Keluarga Berkembang Pesat

kesetaraan gender akan membawa suatu bisnis keluarga tumbuh baik.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam studi yang PwC  lakukan menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang akan memperkuat sebuah bisnis keluarga. Studi yang bertajuk 'Family Business Survey (FBS) 2018' ini menyebutkan bahwa ada beberapa nilai yang bisa memperkuat bisnis keluarga di tengah ketakutan gagalnya bisnis tersebut.

Dikutip dari laporan PwC, Minggu (17/3/2019), faktor yang pertama yaitu kesetaraan gender, PwC mengungkapkan bahwa kesetaraan gender akan membawa suatu bisnis tumbuh baik. Karena ternyata bukan hanya kaum pria sajalah yang membuat suatu bisnis menjadi tumbuh dan berkembang baik.

Hal inipun dibenarkan oleh Irawati Setiady, Komisaris Utama PT Kalbe Farma Tbk. "Suatu bisnis akan baik jika perusahaan tersebut memiliki jumlah pegawai wanita dan pria yang setara," ujarnya.

Irawati pun menambahkan bahwa perempuan akan memiliki dampak yang baik bagi suatu bisnis karena mereka dapat memberikan keseimbangan, prespektif dan perencanaan strategi bisnis yang baik.

Selain kesetaraan, faktor lain yang akan memperkuat suatu bisnis yaitu memiliki ambisi dan keyakinan yang besar bahwa bisnis tersebut akan bertumbuh dengan baik.

Untungnya, Indonesia mejadi negara ketiga tertinggi yang memiliki kepercayaan dan ambisi yang kuat terhadap pertumbuhan bisnis keluarganya.

"Temuan survei tahun ini menunjukkan hasil yang positif, di mana Indonesia menjadi negara tertinggi ketiga setelah India dan Nigeria dalam hal ambisi pertumbuhan bisnis keluarga. Angka-angka ini menunjukkan bahwa bisnis keluarga di Indonesia memiliki keyakinan yang besar dan akan terus bertumbuh dalam satu tahun kedepan," jelas Michael Goenawan, Partner dan Entrepreneurship and Private Business (EPB) Leader dari PwC Indonesia.

Nilai terakhir yang akan memperkuat suatu bisnis yaitu, memiliki perencanaan startegis dan prospek pertumbuhan yang kuat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

PwC: Kehadiran Perempuan di Dunia Bisnis Global Masih Rendah

Sebelumnya, dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 12 Maret 2019, PwC Indonesia dan Family Business Network Asia menggelar diskusi dengan mengusung topik “Leading Women in Family Business” (Pemimpin Perempuan dalam Bisnis Keluarga) pada Jumat 15 Maret 2019.

Dalam diskusi ini, PwC juga mempublikasikan hasil Family Business Survey (FBS) 2018 yang menunjukkan bagaimana peran perempuan dalam memperkuat pertumbuhan bisnis keluarga di tengah ketakutan akan gagalnya bisnis tersebut.

Perempuan memiliki peran yang sangat banyak dalam sebuah bisnis keluarga, namun sayangnya hasil dari FBS 2018 menunjukkan bahwa kehadiran wanita dalam bisnis di Indonesia dan secara global masih sangat rendah, yaitu rata-rata 24 persen di Indonesia dan 21 persen secara global. 

Tidak hanya itu saja, pada generasi selanjutnya, perempuan yang menggeluti dunia bisnis hanya ada 18 persen di Indonesia sementara di global hanya 23 persen.

Ini terjadi karena masih sedikit yang sadar bahwa perempuan memiliki potensi yang luar biasa dalam membangun sebuah bisinis. Masih banyak perusahaan yang menyepelekan kinerja kaum perempuan.

Menurut Komisaris Utama PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady, yang hadir dalam diskusi, kesetaraan jumlah perempuan dan pria dalam suatu bisnis akan membawa dampak yang bagus yaitu keseimbangan, prespektif dan perencanaan startegi bisnis yang lebih baik. Karena perempuan memberi sensitivitas untuk melihat basis konsumen. Selain itu wanita juga lebih mengetahui bagaimana cara melakukan pemasaran yang lebih baik.

PwC pun menyebutkan bahwa sebenarnya potensi yang dimiliki oleh kaum hawa dapat dimaksimalkan dengan 4 cara yaitu kesetaraan dalam perekrutan, diberikan kesempatan untuk menjadi pimpinan, mendapatkan dukungan, serta adanya kebijakan yang tepat bagi para perempuan.