Sukses

Wapres JK: Jika RI Ingin Jadi Negara Maju Harus Tiru Korea dan Jepang

Wapres JK berpesan kepada seluruh penerima beasiswa LPDP agar kemampuan atau pengalaman yang didapatkan dari luar negeri dapat diaplikasikan di negara sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri acara Sarasehan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2019 di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, JK menyoroti peran penting sektor Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membangun Indonesia maju.

Jusuf Kalla menyampaikan, untuk menjadi negara maju Indonesia perlu mencontoh negara besar seperti Korea dan Jepang. Sebab, meski tidak memiliki sumber daya alam yang mencukupi namun masyarakat dari kedua negara ini penuh semangat.

"Jepang Korea tidak ada sumber daya alam tapi manusianya penuh semangat dan ilmu pengetahuannya baik sehingga dia maju dari negara lain," kata Jusuf Kalla dalam sambutan di acara Sarasehan LPDP, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (15/3/2019).

Jusuf Kalla menekankan, itulah sebabnya pemerintahan saat ini selain fokus pada pembangunan infrastruktur, juga mengarah kepada sektor Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satunya yakni melalui pemberian instrumen beasiswa LPDP.

"Karena itu Bapak Presiden (Jokowi) tahun ini telah difokuskan bagaimana tingkatkan SDM kita hampir semua SDM sebagian besar diperoleh dari pendidikan. Dan pengalaman maka dibuatkan LPDP sebagai salah satu cara LPDP untuk tingkatkan kemapuan kita," jelasnya.

"Tentu alasan kenapa Anda diberi kesempatan oleh negara untuk mendapat pendidikan yang baik di dalam maupun luar negeri dari baiya negara agar sumbangan SDM lebih baik," sambungnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pesan Buat Mahasiswa LPDP

Terakhir, Wapres JK juga berpesan kepada seluruh penerima beasiswa LPDP agar kemampuan atau pengalaman yang didapatkan dari luar negeri dapat diaplikasikan di negara sendiri.

"Bagi Anda semua yang baru tumbuh lebih butuh banyak kesempatan baik jadi ini negara pemerintah telah memberi kesempatan kepada Anda semua. Jangan mengahrap banyak bekerja di Pemerintahan. Dulu mungkin hanya 5 persen tapi jangan berfikir Anda mengkerjakan orang lebih produktif maka Anda kesana sebagai perbandingan ini challange kita semeua karena kita mengaharapkan Anda sebagai yang mencerdaskan bangsa," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com