Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin berjanji akan memberikan pelatihan dan kursus gratis jika terpilih menjadi wakil presiden untuk periode 2019-2024. Selain itu juga akan melakukan revitalisasi SMK dan Politeknik untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
‎"Kita akan melakukan revitalisasi SMK, politeknik. Akan kita terus perkuat, kita perbesar, kita sempurnakan, dan kita tambahkan supaya semakin hari semakin besar," ujar dia dalam debat Cawapres di Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Kursus gratis yang diberikan, lanjut Ma'ruf Amin, dalam rangka meningkatkan keterampilan. Sehingga SDM indonesia bukan hanya siap untuk menjadi pekerja tetapi juga bisa membuka usaha sendiri.
"Kita juga akan tambah akses kepada para pencari kerja, supaya bisa mengikuti kursus secara gratis baik itu kursus yang sifatnya kepintaran, kecakapan, fotografi, seni, membuat berbagai macam produk dan kebugaran dalam rangka sehat, baik anak muda, maupun orang tua secara gratis. Ini janji pemerintah yang akan datang untuk memberikan kesempatan keterampilan, kepada tenaga kerja, bukan hanya untuk kerja tapi juga untuk bisa mandiri," jelas dia.
Jika terpilih, kata Ma'ruf dirinya bersama calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan pergeseran fokus pembangunan yang selama ini difokuskan kepada infrastruktur menjadi pembangunan SDM
"Kami akan melakukan pergeseran dari semula pembangunan infrastruktur menjadi pembangunan manusia. Oleh karena itu kami mohon doa kepada rakyat Indonesia agar cita-cita, niat kami itu dengan izin Allah dapat terwujud," tandas dia.
Rumah Siap Kerja Jurus Sandiaga Uno Tekan Pengangguran
Debat ketiga Pilpres 2019 digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Debat kali ini hanya menampilkan calon wakil presiden (cawapres), Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.
Pada debat Cawapres ini, tema yang diangkat soal Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial, dan Kebudayaan. Tak seperti dua debat sebelumnya, pada debat cawapres ada beberapa perbedaan.
Hal ini memang sengaja dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbaiki kekurangan pada debat-debat sebelumnya. Salah satunya adalah pembentukan Komite Damai yang baru muncul pada debat ketiga Pilpres 2019 nanti.
Selain itu, format debat juga berubah dan jumlah penonton yang hadir berkurang.
Advertisement