Sukses

Kementerian PUPR Kerahkan Alat Berat Bantu Korban Banjir Bandang Sentani

Proses pembersihan jalan nasional dilakukan untuk memudahkan mobilitas kendaraan-kendaraan emergency keluar masuk dari wilayah yang terdampak banjir bandang Sentani.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kerahkan bantuan pasca banjir bandang menerjang 9 kelurahan dan sejumlah wilayah di Kota Jayapura pada Sabtu, 16 Maret 2019.

Bentuk bantuan yang diberikan antara lain melakukan proses evakuasi warga ke tempat yang lebih aman, serta mobilisasi alat untuk evakuasi korban yang tertimbun material dan pembersihan jalan sepanjang 2 km yang tertutup lumpur agar dapat dilalui kembali.

Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) 18 Jayapura membersihkan ruas Jalan Nasional Jayapura-Sentani-Kemiri sepanjang 2 km yang tertutupi lumpur dan pohon tumbang akibat banjir bandang dengan mengerahkan 3 unit excavator 2 unit loader.

"Proses pembersihan jalan nasional dilakukan untuk memudahkan mobilitas kendaraan-kendaraan emergency untuk keluar masuk dari wilayah yang terdampak bencana, serta memperlancar aktivitas masyarakat setempat," kata Kepala BBPJN 18 Jayapura Osman Marbun, Senin (18/3/2019).

Selain itu juga dilakukan mobilisasi 4 unit excavator, 4 wheel loader dan 10 dump truck dari lokasi pekerjaan jalan di Arso yang berada sekitar 70 km dari Jayapura untuk mendukung penanganan dampak banjir bandang.

Sementara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR akan melakukan distribusi prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi ke lokasi terdampak banjir bandang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Korban Meninggal dan Luka-Luka

Sebagai informasi, banjir bandang setinggi 3–3,5 meter menerjang 9 kelurahan di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, serta Sungai Siborgonyi, Sungai Kali Acai dan Pasar Youtefa di Kelurahan Wayhoroch Kota Jayapura sekitar pukul 21.30 WIT.

Akibat kejadian itu, hingga sore data sementara jumlah korban sebanyak 63 orang meninggal dunia dan ratusan orang mengalami luka-luka.

Di samping menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, banjir bandang juga merusak sejumlah bangunan fasilitas umum, pertokoan, jembatan, jalan penghubung, lahan pertanian, dan rumah warga di Kabupaten Jayapura, salah satunya Rumah Sakit Yowari Sentani dan satu jembatan di depan Hotel Tahara.

Bencana banjir juga merusak permukiman warga dan fasilitas umum di Kota Jayapura. Salah satunya Perumahan CV Tomas, SMK Negeri 4, dan perkantoran otonom.

Saat ini, proses penanganan bencana banjir masih terus dilakukan Kementerian PUPR bekerja sama dengan tim gabungan dari TNI, Polri, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, relawan, dan warga setempat.