Sukses

Mobil Tangki Dibajak, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman di SPBU

PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan BBM di SPBU tetap dapat terpenuhi, meski mobil tangki dibajak.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tetap dapat terpenuhi, meski mobil tangki dibajak.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina III, Dewi Sri Utami mengatakan, dalam proses penyaluran BBM, kewenangan Pertamina hanya sampai Terminal BBM setelah itu diserahkan kepada anak usahanya Pertamina Parta Niaga‎.

"‎Setelah keluar Terminal BBM itu menjadi tanggungjawab Pertamina Patra Niaga," kata Dewi, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (18/3/2019).

Dewi menuturkan, meski pengiriman menjadi tanggung jawab Pertamina Patra Niaga, tetapi Pertamina tetapi memastikan pasokan BBM ke SPBU yang menjadi tujuan pengiriman mobil tangki yang dibajak tetap aman. Sebab mobil tangki pengganti langsung dikirim ke SPBU tersebut.

"Kita langsung mengirim ulang ke SPBU tersebut, sehingga pasokan BBM sudah dicover‎," tutur dia.

Menurut Dewi, mobil tangki dengan nomor kendaraan B 9575 FU membawa BBM jenis Biosolar berkapasitas 32 kilo liter (KL), dengan tujuan SPBU 34-15138 Tol Jakarta Merak KM 13.‎500 Pinang- Tangerang.

"Mobil menjadi barang bukti, untuk penyelidikan Polsek Koja dan Gambir," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Dibajak, 2 Mobil Tangki Pertamina Dilarikan Menuju Istana Negara

Sebelumnya, dua mobil tangki PT Pertamina dihadang dan dilarikan orang tidak dikenal sekitar pukul 05.00 WIB, Senin pagi, 18 Maret 2019. Dua mobil tangki itu mengarah ke Istana Negara.

Corporate COmmuncation PT Pertamina Patra Niaga Ayulia mengatakan, 2 mobil tangki yang dihadang dan dilarikan itu berukuran 32 Kilo Liter (KL). Dalam dua mobil tangki BBM itu berisi biosolar dalam kondisi penuh.

"Kami telah menerima laporan adanya penghadangan dan perampasan mobil tangki yang sedang mengangkut bioslar. Kami sudah melapor pada aparat kepolisian," kata dia, Senin 18 Maret 2019.

Ayulia menambahkan, dua mobil tangki yang dihadang dan dilarikan itu masing-masing ber plat polisi B 9214 TFU dan B 9575 UU dan dikemudikan Muslih bin Engkon dan Cepi Khaerul.

"Pak Cepi sudah diketahui keberadaannya dan sedang dalam perjalanan melaporkan ke Polda Metro Jaya," ujar Ayulia.

Dipaparkan, penghadangan dan perampasan itu terjadi saat mobil tangki akan mengirim biosolar tujuan SPBU area Tangerang.

Saat hendak memasuki pintu Toll Ancol, tiba-tiba ada sekelompok orang sekitar 10 orang turun dari sebuah mobil sejenis pick up mengambil alih kemudi sambil membentak-bentak sopor alias awak mobil tangki.

"Sopir atau awak mobil tangki itu diancam dan dipaksa turun. Mobil tangki dikuasai oleh kelompok Perampas yang mengatakan mereka akan menuju Istana Negara," kata Ayulia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Â