Liputan6.com, Jakarta - Fenomena jasa titip (jastip) kian menjamur seiring tumbuhnya konsumen kelas menengah yang gemar berbelanja, siapapun bisa membuka layanan jasa titip, mulai remaja hingga Ibu rumah tangga menekuni profesi jastip sebagai pekerjaan sampingan, produknya pun beragam mulai produk rumah tangga, kosmetik, fashion, gadget hingga barang mewah dari luar negeri semua dilakukan atas dasar kepercayaan.
Cara kerja jastip sederhana, pemesan menghubungi jastip, mengirimkan gambar dan berkomunikasi melalui pesan singkat atau telepon, jika sudah setuju pemesan diminta melakukan transfer sejumlah biaya total beserta fee jastip yang beragam mulai 5 sampai 100 ribu, imbalan yang disetujui keduanya.
Omzetnya pun tidak main-main mulai dari puluhan hingga ratusan juta. Di balik itu, tidak sedikit kendala yang dialami oleh pemilik jasa titip, tertahan oleh pihak Bea dan Cukai saat hand carry barang, respons yang lama atau kepastian serta keamanan yang tidak terjaga.
Advertisement
Baca Juga
Berbagai masalah ini dijadikan peluang oleh startup yang hadir Maret 2019 dengan nama titipbeliin.com yang berasal dari perusahaan logistik.
“Kami alternatif Jastip, konsumen bisa beli barang apapun dari Amerika dan China, semua kami urus, jadi pembeli tidak perlu repot urus berbagai hal seperti pajak bea cukai, pengiriman internasional dan hal lainya, pemesan hanya bayar dan tunggu barang sampai depan rumah,” ujar Co-Founder titipbeliin.com, Bayu Sutrisno, Selasa (26/3/2019).
Urusan kompetitif, startup ini mengklaim dirinya memiliki harga yang transparan dan murah “Tidak ada hidden cost, semua komponen harganya ditampilkan, pengiriman juga tercepat 5 - 15 hari dari Amerika dan China sampai” tambahnya.
Sejak dilucnurkan, startup ini telah memiliki 2.000 pengguna aktif melakukan transaksi, Tidak hanya itu “ke depan kami akan mengakomodir dan mengekspor produk dalam negeri yang berkualitas ke berbagai belahan dunia” tambahnya.