Sukses

BEI: Jumlah Investor Syariah Capai 47.165 per Februari

Peningkatan ini terjadi karena usaha BEI yang begitu besar dalam mengedukasi masyarakat untuk beralih ke pasar modal syariah.

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan jika jumlah investor syariah di pasar modal meningkat signifikan dari 2014.

“Selama 5 tahun terakhir jumlah investor syariah di pasar modal mengalami peningkatan yang signifikan, sebesar 1,64 persen dari 2.075 investor di akhir tahun 2014 menjadi 47.165 investor per Febuari 2019,” ujar Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi pada acara Program Edukasi Pasar Modal Syariah dan IDX Islamic Challenge 2019, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Selain itu, Inarno pun menambahkan tingkat keaktifan investor syariah mencapai 40 persen.

Dia pun menjelaskan jika peningkatan ini terjadi karena usaha BEI yang begitu besar dalam mengedukasi masyarakat untuk beralih ke pasar modal syariah.

“Meningkatnya pertumbuhan jumlah investor syariah ini merupakan bentuk dari konsistensi BEi dalam memberika edukasi dan sosialisasi mengenai investasi pasar modal syariah ke berbagai lapisan masyarakat di Indonesia,” dia menandaskan.

Adapun edukasi pasar modal syariah 2019 ini bekerjasama dengan berbagai pihak antara lain, Masyrakat Ekonomi Syariah (MES), Forum Silaturai Studi Ekonomi Islam (FoSSEI), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), BAZNAS, kalangan Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Dakwah NU (LDNU), GP Ansor dah Fatayat NU, serta Komunitas Hijabers, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Komunitas Investor Saham Pemula (ISP).

Selain itu, edukasi pasar modal syariah ini juga didukung oleh 10 AB-SOTS, seperti Indopremier Sekuritaa, Phintraco Sekuritas, Mandiri Sekuritas, FAC Sekuritas, MNC Sekuritas, BNI Sekuritas, Panin Sekuritas, Philip Sekuritas, RHB Sekuritas, dan Henan Sekuritas.

2 dari 2 halaman

BEI Bidik Pertumbuhan Investor Syariah Naik 100 Persen 2019

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pertumbuhan jumlah investor syariah naik sampai 100 persen menjadi 89.072 investor pada tahun ini.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Irwan Abdalloh mengatakan, komposisi investor saham syariah Indonesia pada 2018 mencapai 44.536 investor. Angka ini naik 92 persen dibandingkan 2017 sebesar 23.207 investor.

"Semua bicara tentang data dan fakta. Jadi tidak lagi katanya-katanya. Karena RI punya potensi pasar modal syariah terbesar di dunia. Data World Bank 2017 menunjukan 87 persen penduduk kita Muslim dan 64 persen kelompok produktif," ujarnya di Gedung BEI, Senin (18/3/2019).

Jika dibandingkan dengan total jumlah investor saham yang tercatat di data Single Investor Identification (SID) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 2018, maka total jumlah investor saham syariah baru mencapai 5,2 persen.

Adapun sebaran jumlah investor saham syariah terbesar berada di Pulau Jawa mencapai 60 persen atau setara dengan 26.681 investor.

Posisi kedua wilayah Sumatera dengan jumlah sebesar 19 persen atau setara 8.467 investor serta ketiga di pulau Kalimantan dengan jumlah investor mencapai 7 persen atau ekuivalen dengan 3.034 orang.

"Untuk Pulau Jawa, paling banyak itu investornya di Jawa Timur yakni 5.792 orang, kemudian Jawa Barat 5.588 orang dan posisi ketiga itu DKI Jakarta dengan 5.444 investor atau 20,6 persen," jelas dia.

Untuk meningkatkan jumlah investor, strategi BEI adalah melalui edukasi tatap muka dengan calon investor di berbagai daerah. BEI ikut melibatkan Dewan Syariah Nasional dan juga perusahaan efek.

"Jadi program kami adalah inklusi, transaksi, dan insentif kepada calon investor," tandas dia.