Sukses

Jasa Marga Catat Untung Rp 2,2 Triliun Sepanjang 2018

Jasa Marga juga terus konsisten melakukan ekspansi guna menjaga pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta Jasa Marga mencatatkan laba bersih Rp 2,2 triliun sepanjang 2018, tetap stabil di tengah ekspansi bisnis jalan tol. Perolehan ini didukung keberhasilan perseroan dalam menjaga pertumbuhan EBITDA yang mencapai nilai Rp 6,02 triliun. Angka ini tumbuh 10 persen dari 2017, sedangkan untuk Margin EBITDA sebesar 61,56 persen.

Hal ini merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif. Dari sisi Pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp 9,78 triliun, tumbuh 9,67 persen dari tahun 2017. Adapun kontribusi pendapatan tol senilai Rp 9,04 triliun, naik 9,12 persen dari 2017 dan pendapatan usaha lain Rp 748,12 miliar, naik 16,82 persen dari 2017.

"Pertumbuhan pendapatan tol tetap tumbuh sesuai dengan tren pertumbuhan volume lalu lintas setiap tahunnya secara konsolidasi. Selain itu, ruas-ruas jalan tol baru yang mulai beroperasi dari tahun 2016 hingga 2018 juga telah menyumbang pendapatan tol," kata Corporate Secretary Jasa Marga M. Agus Setiawan di Jakarta, Senin (18/3/2019).

Di sisi lain, ruas-ruas jalan tol baru menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp 6,29 triliun atau meningkat sebesar 11,24 persen dari 2017. Sehingga total Aset Jasa Marga pada tahun 2018 tercatat Rp 82,42 triliun.

Jasa Marga juga terus konsisten melakukan ekspansi guna menjaga pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Total 7 jalan tol baru sepanjang 318,75 km berhasil dioperasikan oleh Jasa Marga di 2018, sehingga Jasa Marga berhasil mengoperasikan total 1.000 km jalan tol. Tujuh jalan tol baru yang beroperasi di tahun 2018 adalah:

1. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Segmen Simpang Susun (SS) Tanjung Morawa – SS Parbarakan sepanjang 10,75 km

2. Bogor Ring Road Segmen Kedung Badak – Simpang Yasmin sepanjang 2,65 km

3. Batang-Semarang sepanjang 75,00 km

4. Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura sepanjang 32,65 km

5. Solo-Ngawi sepanjang 90,43 km

6. Ngawi-Kertosono-Kediri Segmen Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km

7. Gempol-Pasuruan Segmen Rembang-Pasuruan (Grati) sepanjang 20,25 km

"Dengan beroperasinya jalan tol baru dimaksud, Jasa Marga juga turut menyumbang pencapaian masif bisnis jalan tol di tahun 2018, yaitu tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa dari Merak hingga Pasuruan (Grati)," tambah Agus.

"Dari total 933 Km Jalan Tol Trans Jawa yang telah beroperasi, Jasa Marga mengoperasikan 583 km atau sebesar 63 persen dari total Panjang Jalan Tol Trans Jawa saat ini," pungkas Agus.

2 dari 2 halaman

Asyik, Jasa Marga Bayar Tiket Pengguna KRL dari Bekasi

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperluas Program Senin Diongkosin. Kali ini Jasa Marga menggandeng PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk menjalankan program Senin Diongkosin bagi pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) di Bekasi.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso mengatakan, setelah sukses meluncurkan program Senin Diongkosin untuk para pengguna Transjakarta di Halte Summarecon Bekasi, Jasa Marga memperluas program, dengan menggandeng KCI untuk memberlakukan program Senin Diongkosin bagi pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) di Bekasi.

"Kami harap kerjasama dengan PT KCI untuk memberlakukan Program Senin Diongkosin di KRL juga membawa dampak dan manfaat yang lebih luas lagi kepada masyarakat Bekasi, khususnya yang terkena dampak kepadatan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting akibat pembangunan infrastruktur secara bersamaan," kata Heru, di Jakarta, Sabtu (16/3/2019).

Dalam program Senin Diongkosin, para pengguna moda transportasi massal Bus Transjakarta dan KRL di Bekasi sesuai dengan lokasi berlakunya program, tidak perlu mengeluarkan biaya lagi, karena perjalanan dari Bekasi menuju Jakarta sudah ditanggung penuh oleh Jasa Marga.

Khusus untuk KRL, tarif yang ditanggung sebesar Rp 10 ribu merupakan perjalanan pulang-pergi penumpang di tiga stasiun wilayah Bekasi menuju Jakarta dengan asumsi terjauh tarif Rp 5 ribu per sekali jalan.

Program tersebut berjalan mulai 18 Maret 2019, warga Bekasi yang biasa menggunakan KRL di tiga stasiun yaitu Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi dan Stasiun Cikarang, berkesempatan mendapatkan pengembalian uang (cash back top up) Rp10 ribu.

Masih sama dengan Bus Transjakarta, Program Senin Diongkosin untuk KRL juga berlaku setiap hari Senin pada jam padat yaitu pada pukul 05.00-09.00 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB, selama bulan Maret sejak tanggal berlaku hingga akhir April 2019.

 

Video Terkini