Sukses

Kementerian PUPR Tuntaskan Perbaikan Jalan Sibolga-Batas Tapanuli Selatan

Proses pengerjaannya dilakukan kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) dengan nilai kontrak Rp 260,1 miliar.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pemeliharaan rutin dan perbaikan jalan nasional sepanjang 47.017 km disamping membangun jalan nasional baru di berbagai wilayah.

Salah satunya yakni pada ruas jalan Sibolga-Batas Tapanuli Selatan sepanjang 36 km di Sumatera Utara. Perbaikan dilakukan Kementerian PUPR oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan, Ditjen Bina Marga, melalui program Western Indonesian Road Improvement Project (WINRIP) yang dikerjakan secara bertahap sejak Juni 2015 hingga Juli 2018.

Proses pengerjaannya dilakukan kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) dengan nilai kontrak Rp 260,1 miliar.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan Selamet Rasidi mengatakan, penanganan yang dilakukan masih bersifat sementara atau darurat dan akan dilanjutkan dengan penanganan permanen melalui paket pekerjaan 2019 yang saat ini dalam tahapan lelang.

"Faktor utama yang mempercepat kerusakan jalan adalah air dan beban kendaraan berlebih. Untuk itu, penutupan lubang air yang menggenang di badan jalan dan penggalian drainase menjadi fokus Kementerian PUPR dalam mengatasi jalan rusak," jelasnya lewat keterangan tertulis, Selasa (19/3/2019).

Selain perbaikan Jalan Sibolga-Batas Tapanuli Selatan, Kementerian PUPR juga melakukan perbaikan jalan di ruas Batas Tapanuli Utara-Sipirok Km 129+950, tepatnya di Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Proses pengerjaan dilakukan dengan memobilisasi truk pengangkut material batu dan pasir, serta sejumlah alat berat seperti grader dan excavator untuk mengerjakan penambalan lubang dan penggalian saluran air (drainase).

2 dari 2 halaman

4 Ruas Tol Trans Sumatera Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyelesaikan pembangunan jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.700 kilometer (km), yang terdiri dari 2.000 km merupakan lintas utama dan 700 km lintas penghubung.

Jalan tol ini ditargetkan tersambung sepenuhnya dari Lampung hingga Aceh pada 2024. Kehadirannya diharapkan untuk meningkatkan mobilitas, memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, setelah Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 8 Maret 2019, ruas tol selanjutnya yakni Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung-Palembang (189,2 km) ditargetkan bisa operasional pada Juni 2019.

"Tol ini terdiri atas dua seksi, yakni Seksi 1 Terbanggi Besar-Pematang Panggang (112,2 km) dengan progres konstruksi 89,06 persen dan Seksi 2 Pematang Panggang-Kayu Agung (77 km) dengan progres konstruksi 90,80 persen," jelasnya lewat keterangan tertulis, Jumat (15/3/2019).

Selain Tol Terbanggi Besar-Palembang, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menambahkan, terdapat 3 ruas Tol Trans Sumatera sepanjang 259 km yang ditargetkan operasional pada 2019 ini.

Antara lain, Tol Medan-Binjai Segmen Jalan Veteran-Tanjung Mulia sepanjang 3 km yang rencana selesai Desember 2019. Lalu Tol Kayu Agung-Palembang-Betung segmen Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 34 km dengan target rampung Juni 2019, dan Tol Pekanbaru-Dumai segmen Pekanbaru-Petapahan sepanjang 33 km target beroperasi Desember 2019.

Adapun penyelesaian ruas Tol Trans Sumatera lainnya sepanjang 473 km terus dikejar. Seperti Tol Sigli-Banda Aceh (74 km) yang ditargetkan beroperasi 2021, dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (144 km) yang ditargetkan beroperasi 2020.

Kemudian, Tol Indrapura-Kisaran (48 km), Tol Pekanbaru-Dumai segmen Petapahan-Duri (98 km) dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung segmen Jakabaring-Betung (78 km) yang ketiganya ditargetkan beroperasi 2020, serta Tol Padang-Pekanbaru segmen Padang-Sicincin sepanjang 31 km yang diharapkan beroperasi pada 2020-2021.

Video Terkini