Sukses

Baru 314 SPBU Pertamina yang Terapkan Digitalisasi

Program digitalisasi SPBU akan dilakukan secara merata, sehingga penyaluran BBM tercatat dengan baik dan tepat waktu dan lebih jelas untuk konsumen.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat baru ada 314 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Petamina (Pesero) yang menerapkan digitalisasi.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, dari 5.518 unit SPBU milik Pertamina yang beroperasi, sampai dengan Maret 2019 ini baru ada 314 unit yang sudah menerapkan digitalisasi.

"Laporan ke kami baru ada 314 SPBU dari 5.518 SPBU,” kata Fanshurulah, saat rapat dengan Komisi VII DPR RI, di Gedung DPR Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Menurut Fanshurullah, program digitalisasi pada kran penyaluran BBM (nozzle) di SPBU rencana selesai pada Desember 2018, namun diperkirakan molor hingga Juni 2019. “Itu kan rencananya Desember selesai. Geser jadi Juni 2019,” ujar dia.

Program digitalisasi SPBU dilakukan secara merata, sehingga penyaluran BBM tercatat dengan baik dan tepat waktu dan lebih jelas konsumennya.

"Ini kalau jalan dengan baik, maka semua terdata, sampaii ke nomer polisi (kendaraan pembeli BBM)," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pertamina Terapkan Digitalisasi SPBU, Penjualan BBM Lebih Terpantau

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menerapkan digitalisasi pada penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan. Hal ini untuk memudahkan pencatatan BBM yang sudah dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Direktur Pemasaran Pertamina‎ Mas'ud Khamid mengatakan, penerapan digitalisasi pada penyaluran BBM dilakukan tahun ini, dengan mengandeng PT Telko Indonesia sebagai pemasok jaringan internet. 

"Mulai tahun ini digitalisasi sewa ke Telkom. Telkom yang menyiapkan nanti kita bayar ke Telkom," kata Mas'ud, di Jakarta, pada Kamis 31 Januari 2019.

Mas'ud mengungkapkan, perangkat digital akan dipasang pada keran penyaluran BBM ke kendaraan (nozzle), di SPBU. Dengan tujuan untuk memudahkan pencatatan penjualan BBM, sehingga data BBM yang terjual dapat lebih detail.

‎"Kita bisa tahu penjualan secara real time‎," imbuhnya.