Sukses

Pengusaha Usul Ada Badan Khusus Urusi Proyek Perhubungan

Saat ini sebenarnya banyak pengusaha yang ingin berinvestasi di sektor perhubungan.

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan kepada Menteri Perhubungan (Kemenhub) untuk membentuk badan yang khusus mengurusi proyek-proyek perhubungan yang bisa dikerjasamakan dengan swasta. Salah satu skema yang bisa ditawarkan yaitu Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Wakil Ketua Umum Kadin bidang Infrastruktur Erwin Aksa mengatakan, saat ini sebenarnya banyak pengusaha yang ingin berinvestasi di sektor perhubungan. Hanya saja mekanismenya masih terlalu panjang dan berbelit-belit.

"Kita harap kemenhub ada badan tersentraliasi sehingga dia bisa fokus menyiapkan pelaksanaan tender dan segala macam terkait proyek KPBU. Saat ini kelistrikan kan sudah ada PLN dan sudah jalan," ucap Erwin di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Dia menambahkan, untuk membuat badan itu, Kemenhub diminta belajar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang saat ini sudah memiliki Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ).

Bagi swata, peran BPTJ ini sangat membantu swasta dalam berinvestasi di bidang jalan tol. Selain mampu mempermudah tahapan regulasi, juga mempersingkat waktu mulai dari perizinan, tender hingga memulai proyeknya.

"Saat ini di Kemenhub masih dikelola oleh masing-masing dirjen jadi tidak fokus," tegas Erwin.

Menanggapi permintaan Erwin tersebut, Sekjen Kemenhub Djoko Sasono akan mengkaji kemungkinan usulan dari Kadin tersebut.

"Kita harus lihat dulu, tapi semua itu memungkinkan. Karena memang ada mekanisme yang berbeda dan sedikit panjang kalau KPBU," jawabnya. 

2 dari 2 halaman

4 Ruas Tol Trans Sumatera Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyelesaikan pembangunan jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.700 kilometer (km), yang terdiri dari 2.000 km merupakan lintas utama dan 700 km lintas penghubung.

Jalan tol ini ditargetkan tersambung sepenuhnya dari Lampung hingga Aceh pada 2024. Kehadirannya diharapkan untuk meningkatkan mobilitas, memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, setelah Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 8 Maret 2019, ruas tol selanjutnya yakni Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung-Palembang (189,2 km) ditargetkan bisa operasional pada Juni 2019.

"Tol ini terdiri atas dua seksi, yakni Seksi 1 Terbanggi Besar-Pematang Panggang (112,2 km) dengan progres konstruksi 89,06 persen dan Seksi 2 Pematang Panggang-Kayu Agung (77 km) dengan progres konstruksi 90,80 persen," jelasnya lewat keterangan tertulis, Jumat (15/3/2019).

Selain Tol Terbanggi Besar-Palembang, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menambahkan, terdapat 3 ruas Tol Trans Sumatera sepanjang 259 km yang ditargetkan operasional pada 2019 ini.

Antara lain, Tol Medan-Binjai Segmen Jalan Veteran-Tanjung Mulia sepanjang 3 km yang rencana selesai Desember 2019. Lalu Tol Kayu Agung-Palembang-Betung segmen Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 34 km dengan target rampung Juni 2019, dan Tol Pekanbaru-Dumai segmen Pekanbaru-Petapahan sepanjang 33 km target beroperasi Desember 2019.

Adapun penyelesaian ruas Tol Trans Sumatera lainnya sepanjang 473 km terus dikejar. Seperti Tol Sigli-Banda Aceh (74 km) yang ditargetkan beroperasi 2021, dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (144 km) yang ditargetkan beroperasi 2020.

Kemudian, Tol Indrapura-Kisaran (48 km), Tol Pekanbaru-Dumai segmen Petapahan-Duri (98 km) dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung segmen Jakabaring-Betung (78 km) yang ketiganya ditargetkan beroperasi 2020, serta Tol Padang-Pekanbaru segmen Padang-Sicincin sepanjang 31 km yang diharapkan beroperasi pada 2020-2021.