Liputan6.com, Surabaya - PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), anak usaha PT PLN (persero) memastikan jika pasokan listrik selama perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak, yang berlangsung pada 17 April 3019 aman dan tidak ada gangguan.
"Dari sistem kelistrikan sudah dikondisikan. Sampai hari H posisi kita siap," jelas Direktur Operasi I PJB Sugiyanto kepada media yang berkunjung di Kantor PJB, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, kepastian pasokan ini karena PJB selalu melakukan pemeriksaan dan perawatan pada setiap pembangkit kelolaannya. Ini yang membuat sehingga pasokan listrik selama pemilu dipastikan aman.
Sebagai anak usaha PLN, kata dia, PJB kebagian mengelola pembangkit listrik dengan kapasitas 14.000 megawatt (Mw).
Pasokan ini tersebar di beberapa wilayah, kemudian dikirim ke berbagai wilayah dari barat dan Timur Indonesia.
Dia mengatakan, selama ini Provinsi Jawa Timur merupakan produsen listrik terbesar di Indonesia.
"Jawa Timur ini produsen listrik. Dilihat dari sisi provinsi, listrik ini besar. Diekspor ke barat dan timur. Diekspor timur ke Bali sebesar 350 Mw dari kabel bawah laut. Lalu ke barat seperti ke Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, 2.000 Mw. Jadi ini lumbung listrik Jawa Bali,” katanya.
PJB Operasikan Dua PLTU Skala Besar Akhir 2019
PT PLN melalui anak perusahaan Pembangkitan Jawa Bali (PJB) akan mengoperasikan dua PLTU berdaya besar dengan menggunakan Boiler Super Critical.
Kedua PLTU tersebut, adalah PLTU Jawa 7 Banten berkapasitas 1.000 MW di Bojanegara, Banten, dan PLTU Cilacap Ekspansi 2 di Cilacap, Jawa Tengah. Keduanya merupakan pembangkit terbesar pertama yang akan dioperasikan dan diharapkan masuk sistem Jawa Bali dan Commercial Of Date pada bulan Oktober 2019, dan disusul PLTU Jawa 7 Unit 2 sebesar 1.000 MW.
"Dengan demikian, pada akhir tahun ini, kami PJB akan mengoperasikan tambahan pembangkit sebesar 2.000 MW dari PLTU Cilacap Ekspansi 2 dan PLTU Jawa 7 Unit 1, serta awal 2020, bertambah lagi 1.000 MW dari PLTU Jawa 7 Unit 2," jelas Direktur Operasi I PJB, Sugiyanto saat menerima kunjungan media di Surabaya, Kamis (21/3/2019).
Turut mendampingi Sugiyanto dalam acara temu media tersebut antara lain Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka dan Sekretaris Perusahaan PJB M Bardan.
Menurut Sugiyanto, tambahan dua PLTU skala besar dengan total daya 3.000 MW tersebut akan meningkatkan kapasitas pembangkit PJB dari saat ini sekitar 11.000 MW menjadi 14.000 MW pada awal 2020,
"Tambahan pembangkit-pembangkit ini tentunya akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan khususnya interkoneksi Jawa-Bali," ungkap Sugiyanto
Di luar pembangkit yang dioperasikan PJB pada sistem interkoneksi Jawa-Bali juga akan mendapat tambahan daya dari sejumlah pembangkit lainnya pada 2019.
Pembangkit-pembangkit yang direncanakan beroperasi di Jawa-Bali tersebut antara lain: PLTU Lontar Unit 4, Banten 315 MW, Blok 2 PLTG Grati, Jawa Timur 160 MW, dan Steam Turbin PLTGU Tanjung Priok Blok M, Jakarta 200 MW.
Saat ini, beban puncak sistem Jawa-Bali mencapai 27.070 MW dan akan bertambah 1.400 MW menjadi 28.470 MW pada akhir 2019.
Advertisement